Baznas Kota Malang Entaskan Warga dari Keterpurukan Ekonomi

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang, Jawa Timur, membantu warga yang terjerat hutang pinjaman online (pinjol) sekaligus memberdayakan mereka yang ekonominya sedang terpuruk. Tapi, pelunasan hutang itu ada syaratnya.

"Pembebasan hutang, program ini masih berjalan meskipun tidak semua diberikan. Pembebasan berupa pinjaman tanpa bunga. Selain hutang renternir juga modal kerja," kata Ketua Baznas Kota Malang Sulaiman, Kamis (6/4).

Dalam hal ini, Baznas bekerja sama dengan BPR Tugu Arta Kota Malang dalam pelaksanaan program ojir atau ojo percoyo sama renternir. Syaratnya, warga yang dibantu itu memiliki usaha dengan skema pinjaman modal kerja dengan bunga dibayar oleh Baznas. Misalnya, pinjaman Rp10 juta. Lalu, Baznas yang membayar biaya administrasi Rp1,5 juta beserta marginnya.

"Adapun program ojir tidak bisa menjangkau mereka yang tidak memiliki usaha. Yang dikasih itu hanya mereka yang bisa mengangsur kredit," imbuhnya.

Hal itu seperti yang diungkapkan Wali Kota Malang Sutiaji, bahwa program ojir hanya menyalurkan kredit pada UMKM.

"Program ojir terbatas karena mereka yang terjerat hutang pada pinjol tidak punya usaha. Jadi solusinya ditangani Baznas," ujar Sutiaji.

Baca juga : Kebijakan Tepat UMKM Tumbuhkan Ekonomi

Namun, dalam kasus tertentu, Sulaiman mengungkapkan Baznas pernah membantu pelunasan hutang seorang guru yang terjerat pinjol. Saat itu, sang guru terjerat hutang Rp26 juta. Setelah diurus dan mediasi akhirnya pihak pinjol minta pengembalian Rp15 juta. Selanjutnya Baznas melunasi hutang itu dan memberikan Rp8 juta pada sang guru untuk modal usaha.

"Pada intinya program ojir itu bukan program melunasi hutang. Ini upaya meminimalisir dampak renternir atau bank titil atau bank sobek," ucap Sulaiman.

Di sisi lain, program pemberdayaan ekonomi terus berlanjut. Baznas Kota Malang menggulirkan bantuan modal kepada warga yang memiliki usaha dengan besaran Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta untuk pengembangan warung.

Program ZMart juga digulirkan berupa bantuan untuk branding toko. Pemilik usaha toko kelontong di kampung-kampung diberi modal usaha Rp10 juta dan dipantau perkembangannya. Program Baznas pusat ini sudah menggulirkan bantuan pada 22 usaha penerima manfaat sesuai dengan kriteria.

"Selama Ramadan ini kami melaksanakan program rutin santunan seribu anak yatim dan menyalurkan bantuan pembangunan masjid. Bedah rumah tahun 2022 merealisasikan 30 an unit dari total 104 rumah. Tahun ini ditargetkan 30 rumah didukung Baznas provinsi," pungkasnya.(R2)

Berita Terkait