x
x

Harga Emas Tinggi, Pendapatan Merdeka Copper Gold Kuartal I/2025 Capai US$502 Juta

Selasa, 01 Jul 2025 15:26 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan kinerja pendapatan konsolidasian pada kuartal I/2025 mencapai sebesar US$502 juta yang didorong oleh harga emas yang lebih tinggi.

Pendapatan dari emas ini berkontribusi pada tambahan pendapatan sebesar US$47 juta, disusul dari penjualan limonit kepada pihak ketiga sebsar US$24 juta.

Presiden Direktur Merdeka, Albert Saputro, mengatakan, kenaikan ini membantu mengimbangi penurunan kontribusi dari produk hilir nikel dan segmen tembaga, sehingga penurunan pendapatan dari tahun ke tahun (YoY) hanya sebesar 7%. 

“Perseroan mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam bisnis emas, mengelola tantangan operasional nikel dan tembaga secara efektif, serta mencatat kemajuan berarti dalam proyek-proyek strategis utama,” jelasnya dikutip dalam rilis, Selasa (1/7/2025).

Adapun untuk tambang nikel SCM memproduksi 1,8 juta metrik ton basah (wmt) limonit, meningkat 54% (Yoy), dan 1,3 juta wmt saprolit, naik 190% (yoy). Meskipun produksi menurun dibandingkan kuartal sebelumnya akibat curah hujan musiman, volume keseluruhan secara signifikan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pabrik peleburan RKEF memproduksi 16.297 ton nikel dalam bentuk Nickel Pig Iron, turun 22% YoY. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh proses peningkatan bertahap di PT Bukit Smelter Indonesia (BSI) setelah perbaikan tungku pada Q4 2024, serta pemeliharaan terjadwal di PT Zhao Hui Nickel (ZHN), yang sempat dihentikan sementara akibat banjir. 

“Peningkatan ini diperkirakan akan meningkatkan keselamatan dan efisiensi, serta mendukung penghematan biaya ke depan. Perbaikan lini tambahan BSI juga direncanakan pada semester kedua 2025,” kata Albert.

Pengembangan pabrik pengolahan HPAL oleh MBMA, yang merupakan bagian dari sistem produksi terintegrasi dan dijalankan bersama perusahaan-perusahaan material baterai global, mencatat kemajuan signifikan melalui anak perusahaan PT ESG New Energy Material (PT ESG), PT Meiming New Energy Material (PT Meiming), dan PT Sulawesi Nickel Cobalt (PT SLNC).

PT ESG memulai produksi dari Train A pada akhir 2024, dengan Train B direncanakan menyusul pada semester kedua 2025. Biaya operasional diperkirakan akan menurun lebih lanjut seiring transisi penggunaan bijih dari Tambang SCM dan integrasi Feed Preparation Plant (FPP) baru pada semester II/2025. 

PT Meiming melanjutkan komisioning komponen utama, terutama autoklaf, dan memperoleh Izin Usaha Industri (IUI) pada April 2025. PT SLNC mencatat kemajuan konstruksi sebesar 14,35% dan menargetkan komisioning pada semester kedua 2026. 

Proyek ini juga didukung oleh oembangunan jaringan pipa slurry baru dari Tambang SCM, memperkuat posisi MBMA untuk menyediakan produk nikel efisien, dapat diskalakan, dan sesuai dengan permintaan pasar.

Proses komisioning di Pabrik AIM terus menunjukkan kemajuan, dengan fasilitas utama—termasuk pabrik pirit, asam, dan logam klorida—yang terus ditingkatkan. Pabrik AIM telah memulai produksi spons tembaga pada Januari 2025, dan pembangunan pabrik katoda tembaga mendekati penyelesaian. 

Pabrik asam mencatat rekor produksi kuartalan baru sebesar 168.738 ton, dengan kapasitas operasional penuh ditargetkan tercapai pada semester kedua 2025. Proyek Emas Pani tetap berjalan sesuai jadwal dan telah mencapai 49% penyelesaian pada akhir kuartal I.

Rekayasa terperinci telah selesai, kontrak konstruksi utama telah ditetapkan, dan kontraktor telah mulai mobilisasi ke lokasi proyek. Model sumber daya terbaru menunjukkan potensi optimalisasi tambahan. Komisioning ditargetkan sesuai rencana pada akhir 2025, dengan produksi emas pertama diperkirakan terjadi pada awal 2026. 

Selama kuartal tersebut, studi kelayakan untuk fasilitas penyimpanan tailing pertama untuk proyek carbon-in-leach telah diselesaikan. Kegiatan rekayasa, perizinan, dan perencanaan konstruksi akan terus berlangsung sepanjang 2025.

Albert menambahkan, Merdeka tetap berkomitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang yang bertanggung jawab, sambil menjawab peluang dan tantangan yang terus berkembang pada 2025 dan seterusnya.

“Kami terus mencatat kemajuan yang konsisten di seluruh segmen bisnis inti dan telah menyelesaikan sejumlah langkah langkah penting dalam proyek proyek strategis kami,” imbuhnya.

 

 

 

 

 

 

Editor : Peni Widarti

Kopilot
LAINNYA