x
x

Berkah Kuartal Ketiga, MBMA Siapkan Strategi Bisnis 2025

Kamis, 19 Des 2024 10:45 WIB

Reporter : Rochman Arief

JATIMKINI.COM, PT Merdeka Battery Materials Tbk mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan sepanjang Januari hingga September 2024. Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar USD1,38 miliar, atau tumbuh 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, laba bersih perusahaan melonjak 123 persen menjadi USD60 juta. EBITDA perusahaan juga mencatatkan lonjakan yang signifikan, yakni 78 persen menjadi USD114 juta.

Corporate Secretary PT Merdeka Battery Materials Tbk, Deny Greviartana Wijaya, mengungkapkan bahwa lonjakan kinerja ini didorong peningkatan produksi limonit dari tambang nikel PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM) serta produksi nickel pig iron (NPI) dan high-grade nickel matte (HGNM).

“Kuartal III/2024, volume produksi bijih limonit dan saprolit naik 130 persen dan 360 persen (YoY). Peningkatan ini memberikan landasan yang kuat menyongsong produksi 2025, seiring dengan persiapan operasional proyek RKEF dan HPAL,” kata Deny, dalam keterangan resminya, Kamis (19/12/2024).

Proyek acid, iron, metals (AIM) serta pabrik high pressure acid leach (HPAL) dalam tahap commissioning dan diperkirakan siap beroperasi penuh pada 2025.

“Dengan portofolio aset yang berkualitas tinggi dan biaya rendah serta permodalan yang kuat, kami berada pada posisi yang sangat baik untuk menciptakan value lebih bagi pemegang saham, sekaligus mendukung prospek pertumbuhan jangka panjang yang solid,” imbuhnya.

Merdeka Copper Gold Catatkan Kinerja Positif di 9M 2024

Sementara itu, induk perusahaan MBMA PT Merdeka Copper Gold Tbk, juga melaporkan kinerja keuangan yang solid pada kuartal ketiga 2024. Pendapatan konsolidasi perusahaan sebesar USD1,67 miliar, meningkat 43 persen (YoY). EBITDA perusahaan juga naik 22 persen, mencapai USD221 juta.

Peningkatan ini didorong kontribusi bisnis nikel yang dikelola PT Merdeka Battery Materials Tbk. Perusahaan mencatatkan hasil positif dari operasi tembaga dan emas, yang turut mendukung pertumbuhan EBITDA perusahaan.

Kontribusi terbesar terhadap EBITDA berasal dari sektor emas sebesar USD81 juta, diikuti nikel dalam NPI USD76 juta, tembaga USD28 juta, nikel dalam nikel matte USD28 juta, dan limonit USD29 juta, setelah dikurangi dengan biaya lainnya sebesar USD20 juta, termasuk biaya korporasi.

Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Albert Saputro, menyatakan bahwa fokus strategis grup dalam mengembangkan operasi nikel serta hilirisasi bisnis telah membuahkan hasil positif.

Ia juga menambahkan bahwa proyek emas Pani dan proyek tembaga Tujuh Bukit, menunjukkan kemajuan yang menggembirakan.

“Ini berpotensi mendukung pertumbuhan berkelanjutan grup. Kedua proyek diperkirakan akan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan Merdeka di masa mendatang,” terangnya.

Editor : Rochman Arief

LAINNYA