x
x

Tikus Dalam Garuda: Potret Indonesia Masa Kini

Indonesia, negeri yang konon berlandaskan Pancasila  serta nilai-nilai religius justru menjadi panggung utama bagi drama korupsi kelas dewa. Aneh bin paradoks! Betapa tidak, survei internasional menempatkan Indonesia sebagai negara paling religius namun sekaligus negara dengan tingkat korupsi yang setingkat iblis tak mampu melakukan. Seolah-olah moral hanya pajangan sementara tangan-tangan koruptor terus menjarah kekayaan negeri.

Ada 15 lukisan karya Rokhyat yang dipamerkan di Badri Gallery, Banjarmasin. Salah satunya tampak  mencolok berjudul "Tikus Garuda". Sebuah metafora yang terlalu jujur  mungkin terlalu menusuk bagi mereka yang gemar berselancar di lautan uang rakyat. Tikus dengan tenang bersarang di tubuh Garuda sebagai simbol kebangsaan digerogoti.

Kasus demi kasus korupsi yang terbongkar kini bukan lagi sekadar puluhan atau ratusan miliar. Kita bicara tentang angka triliunan, bahkan kuadriliun! Gila!

Di mana aparat keamanan? Apa kerja intelijen? Mengapa gurita korupsi ini bisa menjalar begitu bebas? Ataukah sapu yang seharusnya membersihkan justru lebih kotor dari debu yang ingin disapu?

NEGERI TANPA MALU

Mari kita telisik satu per satu.  Dimulai dari kasus Pertamina, mega korupsi yang merugikan negara Rp 193,7 triliun per tahun  dan sudah berlangsung bertahun-tahun. Modusnya? Manipulasi impor minyak mentah dan BBM. Bahkan  perdebatan antara Kejaksaan Agung dan Pertamina soal "blending" BBM hanya menjadi hiburan  picisan untuk mengalihkan perhatian dari perampokan sesungguhnya. Sementara rakyat dipaksa migrasi ke BBM bersubsidi yang malah membebani APBN.

Ada kasus Antam. Dugaan korupsi tata kelola emas 109 ton senilai Rp 1 triliun. Pertanyaannya, siapa yang punya nyali untuk menangkap tikus-tikus berdasi ini?

Belum lagi kasus timah. Kerugian lingkungan di Bangka Belitung mencapai Rp 271 triliun. Alam dihancurkan, hutan dilucuti dan ekosistem dihabisi demi pundi-pundi segelintir elite. Negeri ini tidak hanya miskin secara finansial tetapi juga moralnya juga bangkrut.

HUKUM MACET

Kita sudah terlalu sering mendengar janji reformasi hukum, pembenahan sistem juga wacana pemberantasan korupsi. Namun hasilnya bagaimana? Wacana undang-undang perampasan aset semakin basi  sedangkan jaringan  koruptor tetap berpesta pora. Hukuman mati bagi koruptor? Hala... hanya bualan seleb berita.

Di negeri ini maling ayam bisa dihakimi massa tapi perampok negara bisa duduk tenang di kursi empuk sambil menyeruput kopi di hotel bintang lima. Ironis!

Esok akan ada lagi kasus korupsi yang lebih besar, lebih mengejutkan, lebih mengiris hati. Selama tikus-tikus ini masih bersarang dalam tubuh Garuda, selama sapu yang kotor masih digunakan untuk membersihkan, selama hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas, maka harapan Indonesia menjadi lebih baik  hanya fatamorgana.

Penulis : Rokimdakas
Wartawan & Penulis

Kanal Kolom adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas.

Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut

Berita Terbaru
Selasa, 08 Jul 2025 19:58 WIB

Kadin Jatim Sebut Tarif Impor AS 32% Justru Bikin Peluang Besar Ekspor Tekstil

JATIMKINI.COM, Kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diterapkan pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap produk dari berbagai negara Asia menciptakan
Selasa, 08 Jul 2025 18:06 WIB

Problem Pendidikan, SDN Sepi Peminat

Di tengah mimpi besar menuju Indonesia Emas 2045, negeri ini justru dihantui fenomena penuh tanda tanya, mengapa Sekolah Dasar Negeri makin ditinggalkan
Selasa, 08 Jul 2025 16:21 WIB

PLN Elektrifikasi 21 Ribu Petani Buah Naga di Banyuwangi, Dorong Ekonomi Kerakyatan

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian berkelanjutan melalui program electrifyin
Selasa, 08 Jul 2025 15:37 WIB

Frank & co., Hadirkan Kemewahan Intim di Tengah Kota Surabaya

Frank & co., membuka gerai kelima di Surabaya, yang mengusung berlian dengan konsep perpaduan keintiman dan kemewahan menyatu.
Selasa, 08 Jul 2025 14:35 WIB

Pelatihan SDM Jadi Kunci TPS Tingkatkan Kinerja Terminal

TPS menjawab tantangan tata kelola pelabuhan melalui pelatihan SDM guna mendorong transformasi terminal bertaraf internasional.
Selasa, 08 Jul 2025 13:17 WIB

Kelompok Mahasiswa 96 UPN Veteran Dampingi RW 5 Pilang Makmur. Tujuaannya Ini

Guna menyiapkan kegiatan Lomba Kelurahan Berseri tingkat Kota Surabaya kelompok mahasiwa KKN 96 Universitas Pembanguna Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur