x
x

Prabowo Dan Teriakan "Hidup Jokowi"

Rabu, 19 Feb 2025 11:01 WIB

Reporter : Redaksi

Politik itu dinamis segala persoalan dipengaruhi oleh ruang dan waktu kemana arah angin politik berhembus.Tak ada kepastian, semua berkembang mengikuti irama dinamika situasi. Pada acara internal HUT ke 17 Partai Gerindra baru-baru ini, Prabowo Subianto Presiden terpilih ke-8 Republik Indonesia melontarkan seruan “Hidup Jokowi!” di hadapan para kadernya.

Peristiwa ini sontak menjadi sorotan publik, memicu beragam interpretasi di kalangan masyarakat dan elite politik.  Sebagian menilai teriakan itu sebagai bentuk penghormatan dan kelapangan hati Prabowo terhadap sosok Jokowi sebagai Presiden pendahulu.

Namun, ada pula yang menganggapnya sebagai sikap berlebihan, bahkan ada yang melihatnya itu sebuah strategi politik untuk mempertahankan basis dukungan Jokowi. Usai Pemilu 2024 diumumkan, publik menyaksikan hubungan Prabowo dengan Jokowi terus menjadi perhatian, dengan berbagai tafsir politik

Prabowo yang dulu sebagai mantan rival politik kini bertransformasi menjadi sekutu keduanya semakin menunjukkan keakraban politik yang tidak terbayangkan beberapa tahun lalu.

Teriakan “Hidup Jokowi!”, oleh Prabowo memberi sinyal seolah menegaskan posisinya sebagai penerus yang tetap menghormati pendahulunya.

Apakah teriakan " Hidup Jokowi" ini sekadar gestur penghormatan, atau ada strategi politik dibalik itu yang lebih dalam?

Salah satu sudut pandang paling sederhana yang dapat diambil dari peristiwa ini adalah bahwa Prabowo ingin menunjukkan sikap hormat dan loyalitas kepada Jokowi. Setiap kali dalam berbagai kesempatan, ia telah berulang kali menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Jokowi, termasuk janjinya untuk melanjutkan berbagai program yang telah berjalan, seperti pembangunan infrastruktur dan program makan siang gratis.

Senada dengan itu pengamat politik dari Universitas Indonesia, Prof. Bambang Supriyanto, menjelaskan sikap Prabowo ini mencerminkan upaya menjaga kesinambungan pemerintahan. “Teriakan ‘Hidup Jokowi!’ bukan sekadar seruan spontan.

Ini adalah sinyal politik bahwa Prabowo ingin menegaskan kesinambungan kebijakan antara pemerintahan Jokowi dan pemerintahan mendatang,” jelasnya.

Prabowo ingin memastikan bahwa transisi kekuasaan berjalan lancar dan tidak menimbulkan kegelisahan di kalangan pendukung Jokowi. Dukungan politik Prabowo terhadap Jokowi juga memiliki signifikansi elektoral. Basis pendukung Jokowi yang masih kuat, terutama di daerah-daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjadi aset politik berharga yang bisa menjadi pertimbangan

Dengan tetap menunjukkan loyalitas kepada Jokowi, Prabowo berusaha menjaga hubungan baik dengan pendukung mantan gubernur DKI Jakarta tersebut, terutama usai pelantikan dirinya sebagai presiden.

Taktik Politik

Namun, di sisi lain, tidak sedikit yang menilai bahwa seruan “Hidup Jokowi!” dari Prabowo adalah bagian dari strategi politik Prabowo yang cermat. Menjadi presiden tidak hanya berarti memimpin negara, tetapi juga harus mampu menjaga keseimbangan antara berbagai kepentingan politik yang ada.

Dr. Rahmawati Anwar, seorang analis politik dari LIPI, menilai bahwa pernyataan Prabowo ini bisa dimaknai sebagai upaya menarik garis tengah antara kelompok pro-Jokowi dan kelompok yang ingin melihat perubahan besar dalam pemerintahan.

“Prabowo harus bermain di dua sisi: satu sisi ia harus tetap dekat dengan Jokowi dan kelompok pendukungnya, di sisi lain ia juga harus memastikan bahwa pendukungnya sendiri merasa bahwa kepemimpinannya akan memiliki karakter yang berbeda dan tidak sekadar menjadi kelanjutan dari Jokowi,” ujarnya.

Prabowo berada dalam posisi unik sebagai penerus seorang presiden yang masih memiliki pengaruh kuat di pemerintahan dan partai politik.

Dalam situasi seperti ini, ia harus memastikan bahwa dirinya tidak kehilangan legitimasi baik di hadapan pendukung Jokowi maupun di antara basis pendukungnya sendiri di Partai Gerindra.

Seruan "Hidup Jokowi" tersebut, seakan ingin menegaskan bahwa meskipun ia adalah sosok baru di tampuk kekuasaan, ia tetap menghormati pemerintahan sebelumnya dan tidak akan mengambil langkah-langkah yang berlawanan secara drastis.

Reaksi atas seruan Prabowo ini pun terbelah. Di satu sisi, ada yang mengapresiasi sikapnya sebagai bentuk kelapangan hati dan etika politik yang baik. Mereka yang mendukung menilai bahwa ini adalah contoh dari politik yang lebih dewasa, di mana mantan rival dapat bekerja sama demi kepentingan bangsa.

Namun, di sisi lain, ada pula yang menganggap bahwa Prabowo terlalu berlebihan dalam menunjukkan kesetiaannya kepada Jokowi. Beberapa pengamat menilai bahwa sebagai presiden terpilih, Prabowo seharusnya memiliki dan mulai bisa membangun citra lebih mandiri dan tidak terlalu terikat dengan pemerintahan sebelumnya.

Jika terlalu dekat, dikhawatirkan akan muncul persepsi bahwa ia hanyalah perpanjangan tangan dari Jokowi, bukan pemimpin yang memiliki gagasan dan arah sendiri. Kritik juga datang dari sebagian pendukung Prabowo sendiri yang menginginkan adanya perubahan besar dalam kebijakan pemerintahan.

Mereka berharap agar Prabowo lebih tegas dalam menunjukkan perbedaannya dengan Jokowi, terutama dalam hal pendekatan ekonomi dan kebijakan luar negeri. Seruan “Hidup Jokowi!” dari Prabowo Subianto tidak bisa dilihat sebagai hal yang sekadar spontan.

Di balik pernyataan itu, ada dinamika politik yang lebih kompleks. Prabowo sedang memainkan strategi keseimbangan: di satu sisi ia ingin menunjukkan bahwa ia adalah penerus yang setia, tetapi di sisi lain ia juga harus memastikan bahwa ia tetap memiliki otonomi politik.

Apakah strategi ini akan menguntungkan atau justru merugikan Prabowo? Itu akan sangat bergantung pada bagaimana ia mengelola kekuasaannya setelah resmi mengemudikan roda pemerintahan sebagai presiden. Jika ia berhasil menjaga hubungan baik dengan Jokowi sembari tetap menunjukkan kepemimpinan yang mandiri, maka langkah ini bisa menjadi bagian dari strategi politik yang sukses.

Namun, jika ia terlalu melebur dengan bayangan Jokowi, maka tantangan kepemimpinannya ke depan bisa menjadi lebih kompleks. Dalam politik, gestur sekecil apapun memiliki makna yang dalam. Dan terkait dengan teriakan “Hidup Jokowi!” tentu saja itu bukan sekadar seruan, tetapi pesan politik yang mencerminkan bagaimana Prabowo ingin memposisikan dirinya dalam lanskap politik Indonesia ke depan.

Penulis : Bambang Eko Mei
Pemerhati Sosial

Kanal Kolom adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas.

Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut

 

Editor : Redaksi

Kopilot
LAINNYA