x
x

Gara-Gara Deklarasi Hubungan PKB dan PBNU Mulai Memanas

Sabtu, 19 Feb 2022 19:43 WIB

JatimKini

Hubungan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru-baru ini mulai memanas. Hal ini dikarenakan, cabang NU di Banyuwangi dan Sidoarjo, Jatim, yang menggelar acara deklarasi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin maju di Pilpres 2024 sehingga menjadi sedikit memanas.

Di kutip CNN Indonesia, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf geram dengan adanya  acara deklarasi tersebut.  Dalam itu, Yahya Cholil Staquf ( Gus Yahya) mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat resmi dan memanggil pengurus NU di dua wilayah itu untuk memberikan klarifikasi.

Menanggapi polemik itu, Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai kegeraman Gus Yahya menjadi ancaman nyata bagi PKB di pemilu dan Pilpres 2024 mendatang. Terlebih, melihat geliat Cak Imin yang berniat maju dalam kontes pilpres 2024

"Bukan ancaman. Itu nyata sudah bahwa PKB tidak bisa lagi menjadikan NU sebagai kendaraan politik mereka. Atau sebagai mesin politik mereka. Enggak bisa," tegas  Adi

Menurut Adi, pernyataan keras Gus Yahya sekaligus menegaskan, bahwa NU ke depan tak lagi bisa menjadi bemper politik PKB. Akibat polemik ini , sinyal keretakan hubungan NU dan PKB saat ini menjadi pemandangan baru. Hubungan keduanya belakangan tak wajar sebab biasanya dua organisasi relatif cair.

Menurut Adi, Yahya Staquf lewat pernyatannya baru-baru ini ingin menegaskan bahwa NU saat ini tak lagi bisa digunakan sebagai kendaraan politik PKB.

"Kalau sebelumnya relatif cair, ya. Bahkan banyak lah, NU secara struktural juga banyak yang deklarasi. Dukung mendukung, kalau sekarang enggak bisa. Intinya Gus Yahya sekarang bukan orang Muhaimin," ujar Adi

Walupun demikian kata Adi, Gus Yahya tetap mempersilakan warga Nahdliyyin secara personal aktif dalam berpoltik

Editor : Redaksi

LAINNYA