Reporter : Rochman Arief
JATIMKINI.COM, Arus peti kemas melalui PT Terminal Teluk Lamong pada kuartal pertama 2025 mencapai 277.168 TEU’s. Realisasi ini naik 1,5 persen secara tahunan atau year on year (y-o-y), dari tahun sebelumnya yang terealisasi 273.002 TEU’s.
Pertumbuhan ini tak lepas dari meningkatnya volume perdagangan baik ekspor maupun impor ke Shanghai, China. Tren ini mencerminkan hubungan kerja sama yang semakin erat di sektor industri nonmigas antara Shanghai dan Indonesia.
Peningkatan perdagangan ini menjadi indikator positif atas kolaborasi ekonomi yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Selama kuartal pertama 2025, volume peti kemas dari TTL ke Shanghai sebesar 8.454 TEU’s atau naik 6 persen (y-o-y), dari periode tahun lalu sebesar 7.968 TEUs. Sedangkan impor dari Shanghai juga tumbuh 25 persen (y-o-y), dari 5.841 TEUs 2024 menjadi 7.320 TEU’s tahun ini.
Kenaikan ini sejalan dengan data BPS per Maret 2025, yang menunjukkan ekspor nonmigas ke China menyumbang 14,39 persen dari total ekspor. Adapun impor dari China mencapai 31,9 persen dari keseluruhan impor daerah tersebut.
Sekretaris Perusaan PT Terminal Teluk Lamong, Syaiful Anam menyatakan pihaknya akan terus memperkuat dukungan perdagangan internasional. “Saat ini, kami menyiapkan dua unit pemindai petikemas (container scanner). Alat ini untuk mendukung pemeriksaan Bea Cukai, guna mempercepat layanan peti kemas internasional,” katanya.
Dalam rangka menjaga kepuasan dan kepercayaan pelanggan, TTL secara konsisten menerapkan sistem operasional berbasis planning and control. Pola ini untuk memastikan efisiensi dan efektivitas kinerja.
Terbukti jika sepanjang April 2025, performa bongkar muat peti kemas tumbuh positif. Bongkar muat kapal peti kemas internasional mencapai 47 box/ship/hour (BSH) atau jumlah rata-rata peti kemas yang dibongkar-muat dalam satu jam. Angka inimelewati target pemerintah 46 box/jam.
Adapun rata-rata bongkar-muat kapal peti kemas domestik mencapai 25 BSH dari target 23 box/jam. Peningkatan ini berdampak pada percepatan layanan dan efisiensi waktu sandar kapal (port stay).
“Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik, guna mendukung program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya melalui penguatan sistem logistik nasional,” tutup Syaiful.
Editor : Rochman Arief