Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) akan menjalankan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi industri gula guna mewujudkan swasembada gula nasional.
Dalam talkshow Jatim Joss bertajuk “Stop Impor, Jatim Siap Swasembada Gula Tahun 2025?” yang digelar di Studio JTV Surabaya, Direktur Utama SGN, Mahmudi mengatakan, SGN menargetkan swasembada gula pada 2027 dengan kontribusi 35% dari total produksi gula nasional melalui 36 pabrik gula yang dikelola.
"Sekitar 30% pasokan tebu berasal dari lahan sendiri, sementara 70% dari tebu rakyat. Dari total kontribusi PT SGN, 75% produksi gula berasal dari pabrik gula di Jawa Timur. Kunci utama menuju swasembada gula terletak pada penguatan ekosistem tebu rakyat, intensifikasi produksi, serta optimalisasi pabrik gula," ujar Mahmudi dikutip dalam rilis, Selasa (25/3/2025).
Ia menambahkan, pada 2025 impor hanya akan dilakukan untuk cadangan pangan pemerintah. SGN juga menargetkan peningkatan produksi gula nasional dari 851.000 ton pada 2024 menjadi 1,4 juta ton pada 2027.
“SGN terus berkomitmen memperkuat sektor gula nasional demi mencapai swasembada gula pada 2027, sekaligus memastikan kesejahteraan petani tebu dan keberlanjutan industri gula di Indonesia,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Dydik Rudi Prasetya menyebutkan, bahwa provinsi ini adalah pusat utama produksi tebu dan gula nasional, dengan sebagian besar pabrik gula berlokasi di Jawa Timur.
”Areal tebu di Jatim saat ini mencapai 245.000 hektar dari total 450.000 hektar nasional. Ini menjadikan Jatim sebagai wilayah andalan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku industri gula Indonesia,” ujarnya.
Ia melanjutkan, produksi tebu di Jatim meningkat dari 13 juta ton pada 2020 menjadi 16,8 juta ton pada 2024. Untuk mencapai swasembada gula konsumsi pada 2027, Indonesia harus mampu memproduksi 2,6 juta ton gula per tahun, dengan Jawa Timur sebagai tulang punggung utama.
Editor : Peni Widarti