Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) turut memberikan dukungan dalam program swasembada gula melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus Tebu yang telah diluncurkan di Kebun Tebu Prajekan Bondowoso.
Adapun program KUR Khusus Tebu ini merupakan kerja sama dari PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang diluncurkan bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada 6 Mei 2025.
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim, Edi Masrianto menjelaskan Bank Jatim berperan sebagai bank penyalur KURsus untuk para petani tebu. Bantuan akses permodalan tersebut sebagai wujud upaya nyata perseroan dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan dan sekaligus mendorong kesejahteraan petani tebu.
”Sebagai BUMD terbesar di Jatim, kami berkomitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah salah satunya ketahanan pangan nasional dan swasembada gula. Bank Jatim ingin berkontribusi untuk bisa membuat para petani ini naik kelas dan lebih sejahtera,” katanya dalam rilis, Jumat (9/5/2025).
Melalui kerja sama ini, lanjut Edi, Bank Jatim ingin memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, dan disertai pendampingan yang cukup. Dengan begitu, petani tebu dapat berkontribusi lebih besar lagi dalam menggerakkan roda ekonomi.
”Bank Jatim melihat bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jawa Timur. Maka dari itu melalui kemitraan strategis seperti yang kami lakukan dengan SGN ini, kami berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan, di mana para petani akan memiliki akses lebih mudah terhadap pembiayaan sesuai dengan kebutuhan mereka,” terangnya.
Edi berharap sinergi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani tebu yang menjadi mitra SGN, serta mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan di Jatim.
“Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Kami ingin menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem pertanian yang modern dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi Bank Jatim untuk mendorong inklusi keuangan di berbagai sektor,” imbuhnya.
Adapun pada 2024, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98% (YoY). Angka tersebut di atas pertumbuhan rata – rata nasional yang hanya 10,39% (YoY) menurut OJK.
Untuk portofolio kredit produktif Bank Jatim mencapai Rp29,65 triliun atau meningkat 25,88% (YoY). Kenaikan itu ditopang oleh segmen mikro yang tumbuh 23,34 persen (YoY), segmen ritel dan menengah yang naik 68 persen, serta segmen korporasi yang meningkat 1,28% (YoY). Untuk segmen mikro sendiri, penyaluran KUR Bank Jatim pada 2024 berada di angka Rp5,61 triliun dan Jatim Mikro sebesar Rp3,32 triliun.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peluncuran KUR Khusus Kluster Petani Tebu ini menjadi sangat penting karena melalui koordinasi bersama dengan Kemenko Perekonomian, SGN, dan perbankan termasuk Bank Jatim. Selain itu, KURsus Petani Tebu ini diyakini akan memberikan multiplier benefit.
”Manfaatkan KUR ini untuk usaha produktif, bukan konsumsi. Seperti pengadaan bibit unggul, pupuk organik/ insektisida ramah lingkungan, serta alat olah tebu yang efisien. Karena keberhasilan bukan hanya diukur kuantitas gula, tetapi juga kualitas dan kesinambungan,” katanya.
Khofifah mengungkapkan, Jatim merupakan penghasil gula tertinggi di Indonesia. Produksi tebu Jatim pada 2024 mencapai 16,69 juta ton dari 238.135 ha, atau setara 50% dari total produksi nasional. Dari jumlah tersebut, dihasilkan 1,26 juta ton gula kristal putih. Angka ini menegaskan posisi Jatim sebagai kontributor utama bagi pasokan gula nasional, dengan rata-rata kontribusi sekitar 50% secara tahunan.
”Kita ingin petani tebu naik kelas, dari buruh ladang menjadi pengusaha pangan yang tangguh dan bermartabat," tegasnya.
Adapun KURsus tersebut memiliki suku bunga tetap 6% dan mendukung pembiayaan ulang bagi peremajaan kebun (> 25 tahun) serta adopsi varietas unggul yang bisa meningkatkan rendemen dari 7% menjadi 8–9%.
Editor : Redaksi