Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) berencana untuk mengaktifkan kembali beberapa pabrik gula (PG) yang sudah lama tidak beroperasi sebagai salah satu upaya perseroan untuk memacu peningkatan produksi gula nasional di masa depan.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan SGN, Yunianta mengatakan SGN mengoperasikan kembali pabrik gula yang sudah lama tidak beroperasi ini dilakukan dalam rangka mendukung target swasembada gula 2027.
“Ada beberapa pabrik gula yang tidak beroperasi atau tidak giling, nah untuk tahun ini kita akan operasikan kembali 1 pabrik yakni PG Bone di Sulawesi yang memiliki kapasitas produksi 2.500 ton cane per day (TCD),” ujarnya di sela-sela media gathering, Senin (17/3/2025).
Ia menjelaskan, untuk mengoperasikan kembali PG tersebut, SGN akan melakukan investasi terutama untuk pembaharuan dan setting pabrik yang sesuai dengan standar pabrik gula saat ini agar tetap efisien dalam berproduksi.
“Kita standarkan lagi kepada settingan PG saat ini, ada beberapa investasi tapi itu bukan bagun Pabrik dari nol. Jadi hanya pembaharuan-pembaharuan,” imbuhnya.
Yunianta menambahkan, tahun ini sendiri SGN menargetkan produksi gula bisa mencapai 1 juta ton, dengan jumlah giling tebu sebanyak 13,6 juta ton atau meningkat dibandingkan tebu giling 2024 yang sebanyak 12 juta ton. Sedangkan target pendapatan perusahaan 2025 juga ditargetkan bisa terealisasi Rp1 triliun.
“Saat ini baru ada 1 PG yang sudah mulai giling sejak akhir Januari yakni di PG Kuala Madu, Medan, Sumatera Utara. Biasanya giling tebu dilakukan Mei, tapi karena musim di Sumatera ini berbeda jadi bisa lebih dulu giling. Sampai saat ini produksi gula dari 1 pabrik itu masih sekitar 200.000 ton,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Yunianta, SGN juga berencana menambah lahan sewa (IPL) ataupun lahan kerja sama dengan Perhutani guna meningkatkan produksi tanaman tebu sebagai bahan baku utama gula.
“Bahkan PG di luar PTPN Group juga berencana kerja sama dengan SGN, tapi itu masih menunggu keputusan pemerintah. Salah satunya dengan RNI dan Gula Madu Baru di Yogyakarta,” tambahnya.
Dalam rangka membantu menjaga stabilitas harga gula di pasar pada momen Ramadan dan Lebaran tahun ini, SGN mendapatkan mandat untuk menyuplai gula dengan pasokan sekitar 43.000 ton guna dijual di kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia.
“Oeprasi pasar yang digelar PT Pos ini sudah berjalan sejak H-7 Ramadan sampai nanti Idulfitri. Serapannya sampai saat ini baru 2.000 ton. Kebanyakan serapan gula untuk operasi pasar dengan harga Rp15.000/kg ini ada di Pulau Jawa. Pembelian masyarakat juga dibatas maksimal 2kg/orang,” tutup Yunianta.
Editor : Peni Widarti