x
x

Aplikasi ASSIK dan Janji Pemkot Surabaya Kurangi Pengangguran

JATIMMKINI.COM, Masalah pengangguran masih menjadi PR bagi Surabaya. Meski angka statistik menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun, pertanyaannya: apakah para pencari kerja benar-benar sudah menemukan pekerjaan yang layak?

Pemerintah Kota Surabaya mencoba menjawab problem ini lewat aplikasi Link and Match ASSIK (Arek Suroboyo Siap Kerjo). Aplikasi berbasis website ini menjadi solusi cepat untuk menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan. Sampai awal Juli 2025, tercatat sekitar 38 ribu orang sudah terdaftar. Mayoritasnya adalah warga usia produktif.

Namun, menjadi pengguna aplikasi ASSIK tidak serta-merta berarti mereka adalah pengangguran total.

“Mungkin mereka sambil dagang, ngojek, atau kerja serabutan. Tapi saat mendaftar, itu mereka sedang mencari pekerjaan tetap yang sesuai keahlian dan standar UMK,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, melalui surat resminya, Kamis (3/7/2025).

ASSIK memang menawarkan lowongan yang sudah diverifikasi dan diklaim aman dari jebakan lowongan fiktif yang banyak bertebaran di media sosial. Tapi pertanyaan berikutnya muncul: apakah jumlah dan kualitas lowongan kerja yang tersedia benar-benar cukup untuk menyerap semua pencari kerja yang terdaftar?

Hebi optimistis. Ia menargetkan pengangguran terbuka di Surabaya bisa turun 0,4 persen tahun ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat tren penurunan sejak 2020. Kala itu, tingkat pengangguran mencapai 9,79 persen.

Tahun 2021 turun jadi 9,68 persen, lalu 7,62 persen pada 2022, dan terus merosot jadi 6,76 persen di 2023. Pada 2024, pengangguran terbuka bahkan turun cukup tajam menjadi 4,91 persen. Angka itu memang terlihat meyakinkan. Tapi realitas di lapangan tak selalu seindah data.

Di sisi lain, Disperinaker Surabaya mengakui sebagian pencari kerja di aplikasi ASSIK adalah orang yang sudah bekerja secara informal, namun menginginkan pekerjaan tetap dengan gaji sesuai UMK. Ini mengindikasikan problem serius: banyak warga produktif yang terpaksa bertahan di sektor informal, karena tak kunjung mendapat pendapatan stabil.

Pemkot memang tidak berhenti di aplikasi. Hebi menyebutkan, mereka juga menggelar pelatihan kerja, program kewirausahaan, hingga membuka peluang menjadi pekerja migran.

“Kami bahkan menggandeng DPMPTSP, supaya perusahaan yang mengurus perizinan direkomendasikan merekrut 60 persen pekerja asal Surabaya,” katanya.

Informasi peluang kerja juga disebar hingga ke kampung-kampung, termasuk di 500 Kampung Pancasila binaan pemkot. Namun upaya ini belum sepenuhnya menjawab keresahan banyak warga yang masih berkutat dengan pekerjaan tidak tetap.

Janji untuk terus menurunkan angka pengangguran menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Eri Cahyadi. Tapi seperti banyak kebijakan publik lainnya, yang menjadi sorotan bukan hanya programnya, melainkan konsistensi dan dampaknya di lapangan.

Berita Terbaru
Selasa, 08 Jul 2025 19:58 WIB

Kadin Jatim Sebut Tarif Impor AS 32% Justru Bikin Peluang Besar Ekspor Tekstil

JATIMKINI.COM, Kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diterapkan pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap produk dari berbagai negara Asia menciptakan
Selasa, 08 Jul 2025 18:06 WIB

Problem Pendidikan, SDN Sepi Peminat

Di tengah mimpi besar menuju Indonesia Emas 2045, negeri ini justru dihantui fenomena penuh tanda tanya, mengapa Sekolah Dasar Negeri makin ditinggalkan
Selasa, 08 Jul 2025 16:21 WIB

PLN Elektrifikasi 21 Ribu Petani Buah Naga di Banyuwangi, Dorong Ekonomi Kerakyatan

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian berkelanjutan melalui program electrifyin
Selasa, 08 Jul 2025 15:37 WIB

Frank & co., Hadirkan Kemewahan Intim di Tengah Kota Surabaya

Frank & co., membuka gerai kelima di Surabaya, yang mengusung berlian dengan konsep perpaduan keintiman dan kemewahan menyatu.
Selasa, 08 Jul 2025 14:35 WIB

Pelatihan SDM Jadi Kunci TPS Tingkatkan Kinerja Terminal

TPS menjawab tantangan tata kelola pelabuhan melalui pelatihan SDM guna mendorong transformasi terminal bertaraf internasional.
Selasa, 08 Jul 2025 13:17 WIB

Kelompok Mahasiswa 96 UPN Veteran Dampingi RW 5 Pilang Makmur. Tujuaannya Ini

Guna menyiapkan kegiatan Lomba Kelurahan Berseri tingkat Kota Surabaya kelompok mahasiwa KKN 96 Universitas Pembanguna Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur