x
x

Manfaat Puasa Secara Ilmiah

Jumat, 07 Mar 2025 15:56 WIB

Reporter : Redaksi

Semua agama memiliki tradisi puasa, bahkan kultur Jawa ragam puasanya jauh lebih bervarian katimbang  Islam, Katholik, Kristen atau agama lain.

Beberapa jenis puasa ala Jawa yang saya ingat diantaranya puasa mutih, pasa ngrowot, pasa bisu, pasa kalong atau sungsang, pasa pendhem, pasa weton, ngebleng, kungkum, pasa pati geni, pasa sura, dan masih banyak lagi jenis ritual tersebut.

Pertanyaannya,  apa manfaat puasa? Jika pertanyaan itu diajukan pada sepuluh orang maka jawabannya bisa lebih seratus. Dari begitu banyak argumen yang diajukan, ini lho manfaat puasa berdasar riset ilmiah. Penjelasan berikut lebih mudah dipahami secara nalar.

AUTOPHAGY

Saat tubuh tidak mendapatkan makanan dalam jangka waktu tertentu, ia memasuki fase pembersihan alami yang disebut autophagy. Dalam proses ini, tubuh menghancurkan dan mendaur ulang sel-sel yang rusak atau berbahaya, termasuk yang berpotensi menyebabkan penyakit seperti kanker dan Alzheimer.

Konsep autophagy semakin dikenal setelah Dr. Yoshinori Ohsumi meraih Nobel Kedokteran pada 2016 karena penelitiannya di bidang ini. Ohsumi menjelaskan bahwa autophagy, yang berarti "self eating," adalah proses di mana sel memecah dan mendaur ulang komponen-komponennya sendiri.

Setelah 12 jam tanpa makanan, tubuh mulai mengaktifkan 'survival repair mode' dengan beralih membakar lemak sebagai sumber energi. Pada jam ke-16, autophagy mulai bekerja untuk membersihkan sel-sel rusak dan protein yang tidak berfungsi.

Proses ini juga meningkatkan produksi hormon pertumbuhan yang mendukung regenerasi jaringan. Sel induk mulai beregenerasi, peradangan berkurang, dan sistem kekebalan tubuh diperbarui dengan sel-sel imun baru.

Autophagy turut berperan dalam membersihkan racun, logam berat, dan sel pra-kanker, menjadikannya mekanisme penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Penulis : Rokimdakas
Wartawan & Penulis

Kanal Kolom adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas.

Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut

 

Editor : Redaksi

LAINNYA