Reporter : Redaksi
Di dunia musik Indonesia hubungan antara Dadang S. Manaf dan Ahmad Dhani bagaikan dua senar gitar yang bergetar dalam harmoni meski memiliki frekuensi berbeda. Meski keduanya lahir dari akar yang sama namun dalam membangun genre musik, karakter mereka kontras.
Sukma Perdana Manaf, akrab disapa Dadang S. Manaf adalah salah satu maestro yang membangun fondasi musik Indonesia. Dengan karya-karya seperti Selamat Tinggal Sayang, Nostalgia SMA, dan Duka Pasti Berlalu, ia tak hanya menciptakan lagu tetapi juga melahirkan kenangan bagi banyak generasi. Seperti seorang konduktor, Dadang memandu melodi yang kemudian diteruskan oleh generasi setelahnya, termasuk oleh putranya, Itong dari Club 80’s.
Sebagai kakak Ahmad Dhani, Dadang adalah nada dasar yang menginspirasi adiknya untuk mencintai musik. Meski jalan yang mereka tempuh berbeda, Dadang tetap menjadi guru tanpa tanda, mentransfer kecintaan seni kepada adiknya Dhani sejak usia dini.
BERONTAK
Berbeda dengan Dadang yang memilih nama keluarga sebagai bagian dari identitas panggung, Ahmad Dhani memilih langkah yang lebih “dissonant”, tidak harmonis dalam orkestra keluarga.
“Saya rebel, memberontak, makanya nggak pakai nama papa.” tutur Dhani dalam podcast yang diampu Helmy Yahya, (28 Mei 2023).
Keberanian untuk berbeda inilah yang membawa Dhani menjadi ikon musik di era 1990-an dan 2000-an. Sebagai pendiri dan pemimpin Dewa 19, Dhani membangun reputasinya sebagai musisi, produser, dan pencipta lagu yang telah menghasilkan lebih dari 200 karya untuk artis-artis besar Indonesia seperti Reza Artamevia, Ari Lasso dan Agnes Monica.
KHAZANAH
Hubungan Dadang dan Dhani bagaikan perpaduan piano dan gitar, dua instrumen yang berbeda namun menghasilkan harmoni yang indah. Meski pernah dibandingkan oleh ayah mereka, perbedaan karakter ini tidak pernah menjadi penghalang hubungan mereka.
Dadang merupakan kampiun yang mengokohkan tradisi sementara Dhani adalah inovator yang menggebrak batasan. Dadang menciptakan lagu-lagu yang penuh nostalgia sedangkan Dhani membawa musik bernuansa revolusif, memperluas cakrawala musik Indonesia melalui Republik Cinta Management.
Keharmonisan antara Dadang S. Manaf dan Ahmad Dhani tidak hanya menjadi kisah keluarga tetapi juga melahirkan warisan yang tak lekang oleh waktu. Bagaikan simfoni yang terus dimainkan dari generasi ke generasi, karya mereka tetap hidup dalam hati pendengar, membuktikan bahwa perbedaan bukanlah halangan melainkan sebagai khazanah musik Indonesia
Penulis : Rokimdakas
Wartawan & Penulis
Kanal Kolom adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas.
Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut
Editor : Redaksi