x
x

Kuartal I/2024, Ekonomi Jatim Tumbuh 1,16%. Begini Kondisinya!

Senin, 06 Mei 2024 21:24 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, Kinerja perekonomian Jawa Timur pada kuartal I/2024 berhasil mengalami pertumbuhan yang positif yakni mencapai 1,16% dibandingkan kuartal IV/2023 (q-to-q) atau tumbuh 4,8% dibandingkan kuartal I/2023 (yoy).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Zulkipli mengatakan secara kuartal (q-to-q), pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pengadaan air, pertanian dan jasa keuangan.

“Sedangkan sumber pertumbuhan terbesar berturut- turut diberikan oleh industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Ketiga lapangan usaha ini sekaligus memberikan peranan terbesar dalam pembentukan nilai tambah di Jatim,” paparnya dalam siaran BRS, Senin (6/5/2024).

Dia melanjutkan, sebagian lapangan usaha mengalami kontraksi karena berkaitan dengan pola kegiatan yang belum banyak dilakukan di awal tahun, seperti konstruksi, administrasi pemerintahan, dan jasa Lainnya.

Meski begitu, sektor unggulan yang selama ini menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Jatim di antaranya adalah industri pengolahan yang utamanya didorong oleh peningkatan di industri makanan minuman, industri tembakau, serta industri kertas akibat meningkatnya permintaan domestik.

Disusul sektor perdagangan, yang ditandai dengan tingginya antusiasme masyarakat untuk berbelanja selama momen Ramadan dan menjelang hari raya. Selain itu, pendapatan BBNKB I yang meningkat menandakan menggeliatnya perdagangan mobil/motor.

Leading sector yang ketiga adalah pertanian. Sebagaimana pola musiman, terjadi peningkatan produksi pertanian di kuartal I, utamanya pada kelompok tanaman pangan. Namun, peningkatan yang terjadi tidak setinggi periode sebelumnya sebagai akibat adanya El Nino,” jelasnya.

Zulkipli menyebutkan, selama kuartal I ini memang cuaca kurang kondusif. Adanya fenomena El Nino menyebabkan pergeseran musim tanam dan musim panen padi. 

Puncak panen yang biasanya terjadi Maret-April, diperkirakan mundur pada Mei-Juni sehingga produksi padi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan yang signifikan meskipun pola kuartalannya masih sejalan. 

“Kondisi cuaca yang tidak menentu juga mempengaruhi penurunan produksi hortikultura. Penebangan kayu pun tidak bisa dilakukan selama musim penghujan,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, di sektor produksi migas di Jatim juga mengalami penurunan seiring kondisi sumur yang sudah kurang produktif lagi. Sementara itu, produksi gas bumi meningkat terutama didorong oleh peningkatan produksi JTB yang sudah berada pada fase operasi di 2024.

Sementara industri pengolahan masih ekspansif, sebab terjadi peningkatan permintaan domestik bertepatan dengan momen penyelenggaraan Pemilu, Ramadan, dan persiapan Lebaran. Meskipun kondisi geopolitik masih memanas, impor bahan baku industri Jatim naik signifikan di kuartal I/2024.

Dari sisi permintaan, terjadi peningkatan mobilitas masyarakat yang tampak dari meningkatnya jumlah penumpang di hampir semua moda transportasi. Pengiriman barang dan kargo juga meningkat.

“Momen libur Imlek, Ramadan, dan persiapan Lebaran menyebabkan peningkatan konsumsi rumah tangga. Hal ini tampak dari impor barang konsumsi seperti beras, tembakau dan tapioca, serta volume listrik yang terjual ke rumah tangga secara y-on-y,” tambah Zulkipli.

 

 

Editor : Peni Widarti

LAINNYA