x
x

Polemik Warung Madura, Begini Pendapat Kadin Surabaya!

Selasa, 14 Mei 2024 16:53 WIB

Reporter : Alvian Yoananta

JATIMKINI.COM, Polemik antara warung atau toko "Madura" dengan toko modern terus mendapat sorotan. Padahal, keberadaan warung ini sebetulnya dianggap mendatangkan berbagai kemanfaatan bagi masyarakat, terutama di Surabaya.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H.M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, sebenarnya warung Madura adalah sebuah inovasi untuk membuat diferensiasi yang dilakukan oleh pelaku usaha setempat.

"Warung Madura itu sebenarnya toko serba ada, dan strategi diferensiasinya adalah bahwa warung Madura itu buka 24 jam. Sah-sah saja warung Madura buka 24 jam sepanjang tidak ada aturan yang melarang,” ujar Andi, panggilan akrab Ali Affandi, Selasa (14/5/2024).

Menurut mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim itu, keberadaan warung Madura mendatangnya berbagai kebermanfaatan bagi masyarakat. Pertama, terpenuhinya kebutuhan masyarakat Surabaya saat malam hari, sebab sebagai kota besar, aktivitas warga Surabaya tidak hanya 12 jam, bahkan banyak yang mulai beraktifitas 24 jam. 

"Ada banyak warga yang merasa terbantu dengan adanya warung Madura. Dan warung Madura sendiri, the real economy dagang, di situ sangat membantu perputaran uang di kota Surabaya," katanya.

Warung Madura, lanjut Andi, memiliki segmentasi berbeda dengan toko modern, baik toko modern besar ataupun kecil, sehingga tidak perlu dikhawatirkan warung Madura akan menggerus pasar toko modern tersebut.

Manfaat yang kedua, menjadi peluang bagi tenaga kerja di Surabaya. Warung Madura telah memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja di Surabaya. Misalnya satu warung memperkerjakan 2 - 3 orang tenaga kerja.

"Kalau secara kinerja, kalau penjaga warung 3 shift, maka minimal mempekerjakan 3 orang, atau seminimnya 2 orang. Sehingga secara tidak langsung, berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sana," imbuhnya. 

Apalagi, lanjutnya warung Madura bukan hanya milik orang Madura, tetapi ada banyak suku di Indonesia yang juga mengembangkan toko Madura. Toko Madura menjadi semacam "brand mark" untuk toko serba ada yang buka 24 jam. Terkait rumor adanya pelaku usaha besar yang mendanai dan menguasai, Andi yakin hal itu tidak terjadi.

“Saya pernah berkunjung ke toko Madura, saya berinteraksi dan diskusi warung Madura itu bukan hanya milik orang Madura tetapi ada banyak suku atau ras yang mengelola dan membuka warung Madura. Warung Madura hanya sebutan saja. Saya pernah menemukan ada orang Bugis buka warung Madura. Yang penting toko Madura itu terkenal buka 24 jam," tambahnya.

 

 

Editor : Peni Widarti

Kopilot
LAINNYA