x
x

BI Jatim Gelar Bincang Milenial dan Student Summit. Ini Tujuannya..

Minggu, 26 Nov 2023 17:17 WIB

Reporter : Alvian Yoananta

JATIMKINI.COM, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur menggelar kegiatan Bincang Milenial dan Student Summit di Grand City Surabaya pada Minggu (26/11/2023).

Kegiatan ini digelar untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak dan masyarakat Jatim terhadap mata uang Rupiah dengan semangat kebanggaan, pemahaman dan kepedulian.

Kepala BI Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan event ini merupakan rangkaian kegiatan BI dalam berupaya mendorong pemahaman yang baik bagi masyarakat mulai dari anak-anak SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi terhadap Rupiah.

"Kita ingin masyarakat lebih paham Rupiah yang tidak hanya sebagai alat pembayaran, tetapi punya nilai perjuangan dan kedaulatan NKRI yang harus dipahami," katanya dalam Bincang Milenial dan Student Summit, Minggu (26/11/2023).

Dia mengatakan dalam kegiatan ini, BI juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti perbankan, OJK Regional 4 Jatim, BPD Jatim hingga Dinas Pendidikan agar pemahaman Rupiah semakin luas.

Menurutnya, indikator kecintaan dan pemahaman terhadap Rupiah ini dapat diukur dari berbagai sisi. Secara internal, BI terus melakukan distribusi uang dengan kualitas baik. Jika kecintaan masyarakat pada Rupiah ini tinggi maka uang masyarakat yang kembali ke BI masih memiliki kualitas yang baik dan layak edar.

"Kalau masih layak edar, maka diputar kembali ke masyarakat. Itu berarti tingkat kecintaan masyarakat makin tinggi. Tapi kalau uang yang kembali sudah tidak layak edar atau rusak, berarti tingkat kecintaanya masih perlu didorong lagi," katanya.

Selain itu, lanjutnya, tingkat kebangaan terhadap Rupiah juga dapat diukur dari tren transaksi di Indonesia terutama dari sektor usaha/bisnis, apakah transaksinya di Indonesia masih menggunakan mata uang asing.

Dari sisi indikator pemahaman, tambah Doddy, jika masyarakat memahami Rupiah maka akan berhati-hati supaya nilai tukar Rupiah tidak semakin rendah. Untuk itu diharapkan masyarakat belanja sesuai kebutuhan, dan tidak memborong barang.

"Kalau barang-barang yang dibutuhkan bisa diproduksi di dalam negeri, mereka akan menggunakan produk dalam negeri dan tidak tergantung impor yang bisa membuat Rupiah kita makin rendah," imbuh Doddy.

Program menumbuhkan cinta Rupiah oleh BI Jatim ini sebelumnya juga dilakukan melalui ajang lomba peduli koin uang diikuti 50 sekolah dasar di Surabaya, serta sosialisasi Rupiah di wilayah 3T (Terpencil, Terluar dan Tertinggal).

Editor : Ali Topan

LAINNYA