JATIMKINI.COM, Harga cabai melonjak sangat cepat menyusul harga beras yang mahal di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penyebabnya lantaran kemarau terlalu panjang.
"Harga cabai terus naik karena panen mulai berkurang, stoknya menipis," tegas Setiyorini, petugas informasi harga pasar di Unit Pelaksana Teknis Subterminal Agrobisnis Mantung, Kabupaten Malang, Senin (30/10).
Dinamika tata niaga cabai menjadi fenomena yang menarik untuk dicermati. Pasalnya, harga komoditas penyumbang inflasi daerah itu cepat berubah dalam hitungan menit.
"Harga pasti berubah pukul 14.00 WIB karena stok mulai diketahui setelah petani panen pagi hari," katanya.
Pantauan harga cabai merah besar di Pasar Karangploso semula Rp30.000 per kg menjadi Rp40.000 per kg dan harga cabai rawit sebelumnya Rp60.000 per kg menjadi Rp80.000 per kg. Di Pasar Mantung, harga grosir cabai merah besar Rp25.000 per kg, cabai rawit Rp57.000 per kg, cabai rawit hijau Rp33.000 per kg dan cabai keriting Rp27.000 per kg.
Dengan posisi harga saat ini, harga cabai diprediksi akan terus naik. Pedagang memainkan harga dengan melihat permintaan pasar. Di sisi lain, orientasi petani bergeser, sebelumnya melayani lokal berubah memasok cabai di Kediri dan Jakarta.
Selisih harga Rp2.000 per kg lebih mahal memaksa petani menjual cabai ke pengepul luar daerah ketimbang melayani konsumen di Malang.
"Kebanyakan petani bekerja sama dengan juragan kampung dengan sistem bagi hasil, modal tanam dari juragan," ujar Setiyorini yang juga petani cabai.
Setiyorini menyatakan tata niaga cabai selain untuk konsumsi juga melayani perusahaan benih. Saat ini, lanjutnya, panen cabai merosot karena terserang hama dan penyakit. Virus membuat cabai keriput, tanaman menjadi layu lalu mati. Bila demikian, petani terpaksa mencabut pohon yang terserang virus agar tidak menular ke tanaman lainnya. Faktor itu yang membuat produksi cabai merosot selain musim kemarau yang begitu menyengat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang Agung Purwanto menyatakan luas lahan cabai merah mencapai 1.221,66 hektare (ha) dengan produksi 21.402,72 ton. Produktivitas panen 175,19 kuintal per hektare (ha).
Adapun kebutuhan untuk mencukupi 2,7 juta jiwa penduduk sebanyak 2.782,45 ton. Sedangkan luas panen cabai rawit 3.198,93 ha dengan produksi 90.235,13 ton.
Produktivitas panen 282,08 kuintal per ha. Kebutuhan mencapai 9.358,09 ton. Kabupaten Malang merupakan lumbung pangan. Produksi cabai surplus, kelebihan panen untuk mencukupi Kota Malang dan berbagai
daerah lainnya di Jatim dan luar Jawa.
Editor : Bagus Suryo