Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, Dalam beberapa minggu terakhir harga cabai rawit di Jawa Timur masih melambung tinggi yang diperkirakan akibat musim hujan yang mempengaruhui jumlah panen petani cabai.
Berdasarkan pengamatan Jatimkini di Pasar Induk Sidotopo - Surabaya, harga cabai rawit merah pada 10 Januari 2025 mencapai sekitar Rp100.000/kg. Menurut sejumlah pedagang di pasar tersebut, melambungnya harga tersebut sudah terjadi sejak awal Januari atau usai libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim Nanang Triatmoko mengatakan, kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh musim hujan. Menurutnya naik turunnya harga cabai ini dipengaruhi oleh jumlah petik cabai.
“Tanamannya ada, tapi hasil petik panennya tidak menentu. Kalau lagi mahal artinya jumlah panennya sedikit," ujarnya, Selasa (14/1/2025)
Nanang menjelaskan, hujan yang terjadi terus menerus ini mengakibatkan lahan tergenang air. Sehingga banyak tanaman cabai yang mati. Kondisi ini juga membuat produksi cabai berkurang. Kondisi ini juga terjadi pada tanaman cabai besar merah, tetapi kenaikan harga cabai merah besar tidak banyak.
“Harga cabai akan mulai turun normal jika cabai rawit merah, cabai merah besar dan cabai keriting sudah memasuki panen raya. Diperkirakan Februari sudah mulai memasuki panen raya,” imbuhnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata cabai rawit di Jatim per 14 Januari 2025 mencapai Rp78.475/kg. Harga rata-rata tertinggi terjadi di Kabupaten Lumajang Rp98.000,/kg dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Bangkalan Rp26.666/kg.
Harga rata-rata tersebut sudah mulai berangsur turun dibandingkan pekan lalu, tepatnya pada 7 Januari 2025, yakni rerata Rp80.355/kg. Harga tertinggi terjadi di Kabupaten Gresik Rp100.000/kg, dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Bangkalan Rp25.000/kg.
Editor : Peni Widarti