Reporter : Achmad Arif
JATIMKINI.COM, PT Bumi Suksesindo (BSI) resmi menjalin kerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) untuk kebutuhan listrik bertegangan tinggi di Perusahaan pertambangan yang berpusat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Direktur PT BSI, Riyadi Effendy mengatakan, guna meningkatkan produksi serta memiliki proyek Tembaga di Tujuh Bukit (Tumpang Pitu ) adalah tambang terbesar di dunia yang belum dieksploitasi.
Pria yang sering disapa Teddy ini mengungkapkan, bahwa kawasaan Tumpang Pitu memiliki kaya raya kandungan Sumber Daya Mineral yakni, sebesar 1,71 miliar ton bijih dengan kadar 0,47 persen ,tembaga dan 0,50 g/t emas yang mengandung sekitar 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas, termasuk Sumber Daya Terindikasi 442 juta ton dengan 0,60 persen tembaga dan 0,66 g/t emas
“Proyek Tembaga di Tumpang Pitu ini merupakan proyek tambang yang memiliki jangka waktu panjang sekitar 30 hingga 40 tahun kedepan. Untuk itu, suplai listrik yang besar dan dapat diandalkan sangat penting untuk mendukung kegiatan pertambangan yang diperkirakan dapat meningkatkan produksi tembaga Indonesia sebesar 10 persen hingga 15 persen nantinya” terang Teddy
Untuk itu sebut Teddy, pihaknya melakukan Kerjasama dengan perusahaan listrik milik negara ( PT PLN ) guna menyuplai kelistrikan di pada PT BSI yang merupakan salah satu anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk ( MDKA )
"Pihak kami sepenuhnya memercayakan suplai pasokan listrik untuk menunjang operasional bisnis kami kepada PLN," kata Teddy .
Sementara itu General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo mengungkapkan, beralihnya PT BSI menjadi konsumen tegangan tinggi merupakan langkah yang baik. Dengana Kerjasama ini kata Agus Kuswardoyo, merupakan bagian komitmen PLN untuk menjadikan energi listrik sebagai pendorong perekonomian, khususnya di sektor industri.
"Meningkatnya konsumsi listrik dari sektor industri menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami di PLN tentu siap mendukung pertumbuhan ekonomi dengan pasokan listrik yang andal," kata Agus sapaannya.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, guna menyuplai pasoakan listrik ke PT BSI diambil dari Kalipuro Gardu Induk Genteng dengan perkuatan backbone/sistem oleh PLN.
Dalam Kerjasama ini kata dian, akan dilakukan tiga tahapan pertama, dengan daya 60 MVA estimasi selesai pada Januari 2026. Tahap kedua, adanya daya sebesar 120 MVA pada Januari 2033 dan tahap ketiga adanya daya sebesar 280 MVA pada Januari 2034.
"Dengan masuknya Konsumen Tegangan Tinggi di Banyuwangi tentunya memerlukan serapan energi listrik yang banyak pada sistem kelistrikan. Saat ini cadangan listrik dalam keadaan cukup dan kami akan terus melakukan penambahan dan pemeliharaan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan industri,” pungkas Agus.
Editor : Ali Topan