x
x

Dampak Kenaikan Harga Beras Jatim Alami Inflasi 0,11 Persen

Jumat, 01 Sep 2023 15:36 WIB

Reporter : Alvian Yoananta

JATIMKINI.COM, Komoditas beras dan sejumlah bahan pangan lainnya yang mengalami kenaikan harga telah menyumbang laju inflasi di Jawa Timur pada Agustus 2023 sebesar 0,11 persen (month to month atau mtm).

Menurut catata Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, ada 10 komoditas penyumbang inflasi Agustus 2023 yakni beras yang mengalami kenaikan harga sebesar 2,13 persen (mtm), biaya perguruan tinggi naik 2,64 persen, cabai rawit 4,66 persen, tahu mentah 1,67 persen, jagung manis 8,45 persen, cabai merah 6,23 persen, apel 2,83 persen, kopi bubuk 1,54 persen, angkutan udara 0,42 persen, dan rokok kretek filter 0,32 persen.

Fungsional Statistik Ahli Madya BPS Jatim, Umar Sjarifudin memaparkan, selama Agustus lalu terdapat fenomena yang mempengaruhi tingkat inflasi di Jatim yakni kelompok pendidikan khususnya biaya perguruan tinggi.

“Komponen pendidikan sebagai penyumbang inflasi terjadi di perguruan tinggi, sedangkan bulan sebelumnya yakni Juli, penyumbang inflasi dari kelompok pendidikan yakni dipengaruhi oleh biasa SD, SMP dan SMA/SMK,” jelasnya dalam BRS Jatim, Jumat (1/9/2023).

Selain itu, penyebab inflasi Jatim juga disumbang kelompok pangan seperti beras yang mengalami peningkatan harga pada Agustus. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyababkan harga beras naik, di antaranya seperti faktor musim tanam, penurunan luas panen karena dampak El Nino dan adanya kebijakan menyetop impor beras oleh India.

“Perubahan harga di sektor pangan juga terjadi pada komoditas gula. Hal ini disebabkan oleh adanya penyesuaian harga gula konsumsi sesuai peraturan Badan Pangan Nasional No.17 Tahun 2023 pada 21 Juli 2023. Harga acuan pembeli produsen yakni Rp12.500/kg, dan harga acuan konsumen menjadi Rp14.500/kg (wilayah Jatim),” jelasnya.

Selain itu, tambah Umar, selama Agustus juga terjadi penyesuaian harga BBM seperti Pertamax Turbo dari Rp14.000/liter menjadi Rpp14.400/liter, Pertamax Dex dari Rp13.550/liter menjadi Rp14.350/liter.

Namun begitu, kata Umar, terdapat komoditas lain yang berhasil menahan laju inflasi atau bisa disebut deflasi yakni bawang merah mengalami penurunan harga -18 persen, daging ayam ras -3,66 persen, telur ayam ras -4,31 persen, bawang putih -3,45 persen, jeruk -3,45 persen, semangka -5,21 persen, telepon selular -1 persen, anggur -3,32 persen, kacang panjang -6,65 persen dan emas perhiasan 0,41 persen.

“Dari 8 kota yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, kata Umar, seluruhnya mengalami inflasi. Tertinggi terjadi Sumenep 0,16 persen (mtm) dan terendah terjadi di Madiun 0,02 persen (mtm),” imbuhnya.

Umar menambahkan, inflasi Jatim secara tahun berjalan (year to date) atau Agustus 2023 dibandingkan Desember 2022 telah mengalami inflasi 1,72 persen. Sedangkan inflasi secara tahunan yakni Agustus 2023 terhadap Agustus 2022, Jatim telah mengalami inflasi sebesar 4,13 persen (Yoy).

Editor : Ali Topan

LAINNYA