Reporter : Ali Topan
JATIMKINI.COM, Duta Besar (Dubes) RI untuk Mesir Lutfi Rauf mengakui, bahwa produk asal Indonesia di pasar otomotif seperti, pelek dan ban masih menjadi primadona warga Mesir. Produk tersebut kata Lutfi, hampir 10 tahun lalu telah dipasarkan ke negara tertua di dunia.
“Produk pelek dan ban asal Indonesia telah puluhan tahun dipasarkan dan diterima oleh pasar Mesir. Ashrafco telah mengimpor produk pelek Indonesia sejak 1995 dari Bangun Sarana Alloy (BSA) dan Prima Alloy Stell Universal (PASU) dengan pangsa pasar sebesar 38 persen. Sementara untuk produk ban Indonesia telah diimpor sejak 2005. Di antaranya merek Accelera dari Elang Perdana Tyre yang mendominasi pasar ban Mesir sekitar 15 hingga 20 persen,” terang Lutfi usai melakukan kunjungan bisnis ke Ashrafco, Kairo kemarin.
Lebih lanjut Lutfi menjelaskan, untuk memudahkan proses transaksi pembayaran kegiatan ekspor impor , Western Union Egypt telah siap memfasilitasi. Dimana nantinya, saat melakukan transfer dapat dilakukan dengan mata uang pound Mesir dan diterima di Indonesia dengan mata uang rupiah.
“Kami akan mengatur pertemuan lebih lanjut antara pelaku usaha Mesir dengan pihak Western Union Egypt untuk membahas hal ini,”terangnya.
Sementara itu CEO Ashrafco Tire & Auto Service, Khaled Hammad mengungkapkan, meski terdapat permasalahan kelangkaan dolar di pasar Mesir, hingga saat ini pihaknya tetap dapat lancar melakukan repeat order produk ban dan pelek dari Indonesia melalui dukungan perusahaan mitranya di Dubai sebagai sistem pendukung dalam pembayaran barang impor.
“Pelek dan suku cadang kendaraan Indonesia termasuk produk yang diminati dan terus merambah pasar Mesir. Pada September nanti akan dibuka showroomke-10 di New Cairo dengan layanan penjualan secara daringdan layanan istimewa dari pintu ke pintu,”ungkap Khaled
Disisi lain Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti yang mendampingi Dubes RI mengatakan, dalam kunjungan bisnis ini pihaknya, turut dibahas pula tindak lanjut Komite Perdagangan Bersama (Joint Trade Committee/JTC) Indonesia-Mesir yang diharapkan segera mungkin melakukan sidang putaran pertama dan akan membahas penjajakan Kerjasama perjanjian perdagangan bebas(Free Trade Agreement/FTA) Indonesia dan Mesir, skema transaksi dagang imbal dagang,dan upaya bersama untuk saling melengkapi.
Menurut Syahran, kerangka kerjasama dagang Indonesia dan Mesir tersebut diharapkan mencapai kesepakatan pada Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) atau FTA antara Indonesia dan Mesir.
“Sehingga,kendala tarif seperti tarif ban kendaraan yang mencapai 20 persen ditambah 14 persen PPN/VAT dapat di tiadakan dan menjadikan Mesir sebagai hub logistik produk Indonesia diMesir dan negara sekitar,” pungkasnya.
Perlu diketahui, total perdagangan Indonesia dan Mesir pada periode Januari hingga Juni 2023 tercatat sebesar USD 793,7 juta. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Mesir sebesar USD 682,4 juta. Sedangkan, impor Indonesia dari Mesir sebesar USD 111,3 juta.
Editor : Redaksi