x
x

Isu Polusi Udara Kian Buruk, DEN Sidak Langsung PLTU Jawa 7. Hasilnya....

Senin, 28 Agu 2023 10:12 WIB

Reporter : Achmad Arif

JATIMKINI.COM, Dewan Energi Nasional (DEN) mengapresiasi kinerja operasional PLTU Jawa 7 dalam menghadirkan energi listrik yang berkualitas berpedoman pada asas perlindungan lingkungan.

Hal tersebut disampaikan oleh Dr. (HC) Yusra Khan, S.H. selaku Anggota DEN dari Pemangku Kepentingan (APK) Bidang Lingkungan dalam kunjungan kerja DEN ke PLTU Jawa 7, yang berlokasi di Kabupaten Serang, Banten beberapa hari lalu.

Yusra mengungkapkan, dalam kunjungan DEN dilaksanakan dalam rangka melaksanakan pengawasan Perpres No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), khususnya terkait dengan pengendalian pencemaran lingkungan hidup.

Tujuannya kata Yusra, untuk memastikan bahwa pengendalian pencemaran lingkungan di PLTU telah berjalan dengan baik dan mendapatkan masukan dari seluruh pemangku kepentingan di sektor energi listrik, terutama dalam pemanfaatan batubara pada unit pembangkit secara berkelanjutan.

“Pada kesempatan ini kami mendapatkan peluang untuk melihat, berdiskusi, dan meninjau langsung ke kawasan yang critical, yang menjadi perhatian publik kita pada saat ini yaitu isu pencemaran yang terjadi di Jakarta,” tegas Yusra

Yusra menilai bahwa PLTU Jawa 7 merupakan salah satu unit pembangkit yang handal dalam memasok listrik pada sistem transmisi Jawa-Madura-Bali dengan tetap memperhatikan lingkungan sebagai aspek utama yang perlu dijaga kelestariannya, melalui penerapan teknologi-teknologi ramah lingkungan (Clean Coal Technology/CCT).

“Dari kunjungan kami, diskusi, dan peninjauan on the spot ke berbagai area operasionalnya, kami melihat bahwa pembangkit listrik ini dijalankan dengan sistem yang sudah maju dan memperhatikan lingkungan, serta keselamatan kerja, serta kesehatan dari pekerja yang ada di dalam perusahaan ini, “ ungkapnya.

Ia mengakui, manajemen PLTU Jawa 7 memiliki komitmen yang tinggi dalam memproduksi energi listrik yang ramah lingkungan. Pengoperasian PLTU Jawa 7 menggunakan teknologi-teknologi mutakhir yang ramah lingkungan tersebut sekaligus merupakan mitigasi atas emisi gas rumah kaca, sehingga PLTU Jawa 7 menjadi lebih aman dari risiko kebakaran dan lebih ramah lingkungan. PLTU Jawa 7 mulai beroperasi sejak Desember 2019, merupakan PLTU pertama dengan kapasitas terpasang per Unit terbesar yang menggunakan teknologi Ultra Super Critical (USC) sehingga memiliki efisiensi 15 persen lebih tinggi dibandingkan dengan PLTU Non-USC dan emisinya rendah.

“Bersama kawan-kawan, yang juga dihadiri oleh rekan-rekan dari peneliti teknis lainnya beserta staf DEN, kita melihat bahwa pengelolaan dan manajemen dari kebersihan lingkungan yang ada di SGPJB ini rata-rata baik dan diatas beberapa pembangkit yang sudah pernah kita datangi, “ akui Yusra

Sementara itu Direktur Operasional Produksi SGPJB, Eko Ariyanto mengungkapkan,bahwa di dalam mesin pembangkit PLTU Jawa 7 juga telah terpasang teknologi unggulan untuk mendukung operasional yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat memenuhi kriteria pemantauan dan sesuai regulasi pemerintah Indonesia.

"Terdapat teknologi dalam mesin pembangkit PLTU Jawa 7 yang bertujuan untuk mengendalikan emisi agar tetap memenuhi baku mutu emisi yang sesuai dengan Permen LHK.No.P.15/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 Tahun 2019 tentang Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Tenaga Termal," kata Eko

Selain itu kata Eko menjelaskan, bahwa ini PLTU Jawa 7 juga telah terpasang Sistem Continuous Emission Monitoring System (CEMS), yaitu sistem yang memantau emisi PLTU selama 24 jam dan terhubung langsung dengan Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri Kontinyu (SISPEK) Kementerian Lingkungan Hidup untuk memastikan emisi PLTU Jawa 7 dibawah standar yang ditetapkan secara realtime.

Selain itu, diterapkan pula teknologi Electrostatic Precipitator (ESP) yang berfungsi untuk menangkap abu hasil pembakaran batubara dengan efisiensi 99,99 persen, atau hampir 100 persen abu di tangkap, tidak terbuang ke udara bebas. gas buang yang keluar dari cerobong PLTU Jawa  tidak mengandung debu hasil pembakaran batubara. Ditambah pula dengan penerapan teknologi Flue Gas Desulphurization (FGD), alat untuk menangkap gas SOx (Sulphur), sehingga asap yang dikeluarkan merupakan sisa uap air.

Diungkapkan pula, saat ini terdapat pula Tubular Belt Conveyor System sepanjang 4 kilometer, yang berfungsi mengangkut batubara dari dermaga sampai tempat penyimpanan batubara dengan menggunakan conveyor yang dapat menggulung seperti pipa, sehingga batubara tidak tercecer atau berterbangan.

Di sekeliling tempat penyimpanan batubara terpasang windbreaker yang berfungsi memecah angin yang melewati tempat penyimpanan batubara, sehingga meminimalisir debu batubara berterbangan.

"Area lokasi PLTU Jawa 7 terdapat hutan mangrove alami, sejak awal proses konstruksi PLTU Jawa 7, Manajemen telah menyusun Rencana Perlindungan Mangrove untuk menjamin kelestarian flora fauna di sekitar PLTU Jawa 7, agar operasional PLTU 7 dapat berdampingan harmonis dengan lingkungan alam sekitar,” jelas Eko

Yang jelas singkat Eko, manajemen SGPJB pro aktif bersinergi dan berkolaborasi dengan stakeholders terkait untuk pelestarian lingkungan wilayah Kabupaten Serang.

"Adapun kegiatan kami adalah bersih laut dan pantai, penanaman pohon trembesi bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, dan yang terbaru penanaman terumbu karang bersama LANAL Banten," tutup Eko

 

Editor : Ali Topan

LAINNYA