Reporter : Alvian Yoananta
JATIMKINI.COM, Kinerja perekonomian Jawa Timur pada kuartal II/2023 berhasil tumbuh sebesar 5,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi Jatim tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan perekonomian Pulau Jawa sebesar 5,18 persen, maupun pertumbuhan ekonomi nasional 5,17 persen.
Secara kumulatif Januari hingga Juni 2023 atau semester I/2023, perekonomian Jatim mampu tumbuh 5,10 persen (Yoy) yang didorong oleh tumbuhnya seluruh sektor usaha di Jatim.
Seluruh leading sektor yakni industri, pertanian, perdagangan dan konstruksi menguat, termasuk jasa ekspansi sektor jasa. Ekonomi Jatim sendiri menjadi penyumbang terbesar kedua perekonomian di Pulau Jawa atau berkontribusi sebesar 25,23 persen.
Struktur sektor usaha di Jatim yang paling besar berkontribusi yakni industri pengolahan berkontribusi sebesar 30,56 persen dan mengalami pertumbuhan tumbuh 3,95 persen (Yoy) di semester I/2023, disusul sektor perdagangan 18,94 persen dan tumbuh 6,48 persen, pertanian 11,34 persen dan tumbuh 1,8 persen, sektor konstruksi 8,69 persen dan tumbuh 6,04 persen, serta sektor akomodasi, makanan, minuman 5,78 persen dan tumbuh 8,85 persen.
Kepala Kantor Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan kinerja ekonomi Jatim ini bisa lebih tinggi dibandingkan Pulau Jawa dan nasional karena di Jatim memiliki kekuatan di sektor investasi dan konsumsi pemerintah maupun konsumsi rumah tangga.
“Memang di Jatim mulai banyak kawasan industri, banyak pusat-pusat pertumbuhan baru, dan kinerja investasi di Jatim tumbuh optimal sejalan dengan berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN),” ujarnya dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM), Selasa (8/8/2023).
Menurutnya, menguatnya sektor investasi di Jatim ini berdampak pada sektor konstruksi, dan lapangan usaha turunannya, termasuk sektor manufaktur yang ikut bergerak karena selama ini manufaktur masih menjadi leading sector.
“Kalau kinerja manufaktur di Jawa melambat, tapi manufakur di Jatim sangat kuat,” katanya.
Sektor pendukung perekonomian Jatim lainnnya juga terlihat dari kinerja transportasi dan logistik di Jatim yang semakin efisien, termasuk dengan jaringan dan infrastruktur jalan, pelabuhan, serta birokrasi pemerintah sangat mendukung.
“Begitu juga dari sisi konsumsi juga masih kuat karena didorong oleh faktor musiman seperti Hari Raya Idulfitri, Iduladha, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) pekerja, insentif pekerja dan gaji ke-13 serta libur panjang,” imbuhnya.
Doddy menambahkan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2023 ini masih tetap tumbuh dan berada pada rentang 4,6 persen - 5,4 persen (Yoy).
“Meski proyeksi pertumbuhan tahun ini termoderasi dibandingkan tahun lalu. Namun pada 2024, ekonomi Jatim diperkirakan bisa lebih tinggi lagi di rentang 4,9 persen - 5,7 persen,” imbuh Doddy.
Editor : Ali Topan