x
x

Semester Pertama 2023 Investasi Jatim Mampu Tembus Rp 61,2 Triliun

Jumat, 04 Agu 2023 09:10 WIB

Reporter : Alvian Yoananta

JATIMKINI.COM, Realisasi investasi di Jawa Timur secara konsisten terus bertumbuh yang tercatat tembus Rp61,2 triliun pada semester I/2023 atau meningkat 14,2 persen dibandingkan semester I/2022 yang mencapai Rp53,5 triliun. 

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan capaian ini sekaligus mampu mencatatkan Jatim sebagai realisasi investasi tertinggi ketiga di Indonesia. 

"Alhamdulillah, realisasi investasi di Jatim secara konsisten terus tumbuh. Bahkan, capaian ini juga sudah memenuhi 54,6 persen dari target investasi 2023 sebesar Rp112 triliun,” katanya, Kamis (3/8/2023).

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa realisasi investasi Rp61,2 triliun ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp29,6 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan progresif sebesar 51,9 persen dibanding semester I/2022 yang sebesar Rp19,5 triliun. Sementara realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada semester I/2023 tercatat sebesar Rp31,5 triliun .

“Tren realisasi investasi PMA terus menguat sejak semester I/2021, hal ini perlu diantisipasi dengan pembangunan fasilitas / infrastruktur penanaman modal yang tangguh,” katanya.

Kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA ialah sektor pertambangan yang mendominasi realisasi PMA sebesar Rp11,6 triliun setara dengan 33,1 persen dari total realisasi PMA. Sedangkan sektor perumahan, KI, dan perkantoran mendominasi realisasi PMDN sebesar Rp 5,9 triliun atau setara 18,7 persen dari total realisasi PMDN.

Secara keseluruhan (PMA+PMDN) pertambangan menjadi sektor yang memiliki kontribusi paling besar (Rp11,6 triliun), diikuti Industri Logam Dasar, Barang Logam Bukan Mesin & Peralatannya (Rp7,6  triliun), Perumahan, Kawasan, Industri & Perkantoran (Rp6,0 triliun), Industri Makanan (Rp5,9 triliun), serta Industri Kimia & Farmasi (Rp5,6 triliun).

Sedangkan untuk lokasi penyumbang terbesar meliputi Kab. Gresik (Rp 22,9 triliun / 37,4 persen), Kota Surabaya (Rp12,0 triliun / 19,6 persen), Kab. Pasuruan (Rp6,2 triliun / 10,2 persen), Kab. Sidoarjo (Rp5,7 triliun / 9,3 persen) dan Kab. Tuban (Rp1,9 triliun / 3,1 persen). 

“Gresik juga menjadi kontributor tertinggi realisasi investasi PMA. Sebab di sana ada PT. Freeport Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan. Sedangkan realisasi investasi PMDN kontributor tertingginya Surabaya,” ujarnya.

Sementara menurut negara asal, PMA masih didominasi oleh investasi dari Amerika Serikat (Rp12,7 triliun), Jepang (Rp6,9 triliun), Singapura (Rp2,1 triliun), Hong Kong, RRT (Rp1,8 triliun) dan Belanda (Rp1,3 triliun).

Khofifah menambahkan, Jatim terus melakukan integrasi perizinan berusaha secara elektronik seperti melalui Jatim Online Single Submission (JOSS), harmonisasi dan simplifikasi regulasi yang menghambat investasi dan perizinan berusaha, fasilitasi dan pendampingan investor, dan peningkatan iklim investasi berusaha.

“Jatim merupakan provinsi dengan tingkat kemudahan berbisnis tertinggi di Indonesia, dengan tingkat daya saing kedua setelah DKI Jakarta,” imbuhnya.

Jatim, kata Khofifah, juga memfasilitasi dan pendampingan investor, fasilitasi penyelesaian masalah, peningkatan kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar, dan peningkatan promosi dan Business Matching.

"Selanjutnya secara berkelanjutan, mendorong investasi memperhatikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Melalui peningkatan investasi skala besar dan menyerap tenaga kerja,” pungkas perempuan nomer satu di Jawa Timur ini

 

Editor : Ali Topan

LAINNYA