x
x

Sopir Angkot Nikmati Berkah Subsidi BBM

Kamis, 11 Mei 2023 13:08 WIB

JatimKini

Siang itu para sopir angkot sumeringah. Betapa tidak, bantuan yang ditunggu-tunggu sejak Februari lalu akhirnya cair, Jumat (14/4). Bantuan bahan bakar minyak (BBM) tahap pertama ini membuktikan Wali Kota Malang Sutiaji hadir di tengah masyarakat.

Bantuan sangat bermakna mengingat penghasilan sopir angkot semakin merosot. Penyebabnya, sepi penumpang. Penurunan kegiatan ekonomi itu karena imbas pandemi, merebaknya transportasi online sampai adanya penyesuaian harga bahan bakar.

Karena itu, Pemkot Malang terdorong menyalurkan bantuan berupa subsidi BBM. Para sopir angkot menerima subsidi Rp300.000 per orang dengan total Rp1,050 miliar bersumber dari APBD.

"Mekanismenya sudah diatur dan disepakati. Semoga tahun depan, jumlahnya bisa lebih banyak," tegas Sutiaji saat penyaluran subsidi di terminal Arjosari.

Bahkan, Pemkot Malang akan menggulirkan bantuan peremajaan angkot. Dengan angkot yang layak, lanjutnya, bakal melengkapi moda transportasi yang semakin baik sehingga mengurai kemacetan. Bantuan itu pula guna menguatkan sopir angkot yang pendapatannya kian merosot.

"Sementara kita fasilitasi dengan bantuan BBM, ke depan akan kami carikan solusi seperti program revitalisasi. Mudah-mudahan nanti juga dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang angkutan umum. Kalau moda transportasi massal ini bisa kita kuatkan akan bisa mengurangi kemacetan," katanya.

Alhasil, para sopir angkot berterima kasih pada Sutiaji. Bantuan BBM ini sangat membantu di tengah sepinya penumpang.

Rahman,62, sopir angkot jalur AG menyatakan kondisi berat dialami para sopir sejak beberapa tahun belakangan. Saban hari, ia mendapatkan Rp40.000 sampai Rp70.000.

Tetapi, warga Mergosono itu mengaku kerap tekor seperti yang dialami sopir lainnya. "Hari ini hanya ada tiga penumpang, artinya sejak pagi hari sampai siang hanya dapat uang Rp15.000," ungkap bapak empat anak yang memiliki tujuh cucu tersebut.

Sejauh ini, Rahman setia menggeluti pekerjaan sebagai sopir angkot meski penumpang kian berkurang lantaran beralih ke ojol. Ia menyadari perkembangan zaman tak bisa dibendung.

"Mau bagaimana lagi, ini sudah zamannya online. Ya bertahan saja karena memang ini pekerjaan saya," ucapnya.

Demikian juga dengan Shodikin,50, sopir angkot AMG. Warga Tajinan tersebut mengatakan Pemkot Malang hadir membantu para sopir yang sedang terpuruk karena sepinya penumpang.

"Kate gak nyambut gawe tambah stres di omah. Nyambut gawe dienteni kayane, tapi gak oleh koyo. Alhamdulillah oleh bantuan BBM. (Mau tidak kerja malah stres di rumah. Kerja ditunggu hasilnya, tapi tidak dapat hasil. Alhamdulillah dapat bantuan BBM," imbuhnya.

Shodikin tetap bertahan dengan angkotnya setelah berhenti jadi sopir truk. Ia mengaku terpaksa tetapi tetap berusaha bertahan.

"Saestu seneng sanget lek sepi ngeten angsal bantuan. (Sungguh sangat senang, saat sepi penumpang seperti ini lalu dapat bantuan," ujarnya..

Berbagi Kebahagiaan

Ada yang menarik saat Wali Kota Sutiaji bertemu sopir angkot. Ia sengaja membagikan uang secara spontanitas kepada para sopir.

Sutiaji menebar kebaikan untuk berbagi kebahagiaan itu pun disambut sangat antusias. Pasalnya, para sopir sontak saling rebutan untuk bersalaman.

"Itu biasa, spontanitas saya. Saudara-saudara kita masih ada yang perlu kita pedulikan. Uang seratus ribu menurut kita kecil, tapi menurut teman-teman (sopir angkot) itu besar sehingga sampai berdesakan," tutur Sutiaji.

Karena itu, Sutiaji mengimbau kepada mereka yang memiliki kelebihan harta benda agar berbagi pada warga yang membutuhkan.

Subsidi BBM Tepat Sasaran

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menyatakan penyaluran bantuan ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan dalam upaya memberdayakan angkutan umum di Kota Malang. Termasuk upaya mengendalikan inflasi daerah.

Widjaja menuturkan Pemkot Malang menyalurkan bantuan atau subsidi BBM sesuai jumlah kendaraan, tidak lagi berdasarkan jumlah pengemudi. Bantuan tahun ini diberikan kepada 1.073 kendaraan dari 20 jalur yang beroperasi.

"Kalau tahun lalu kita berikan berdasarkan jumlah sopir angkutan sebanyak 500 an orang dan hanya yang berstatus warga Kota Malang saja. Padahal sopir angkutan ini bukan berasal dari kota saja. Maka kita ubah strateginya dengan berbasis angkutan kotanya, yakni sebanyak 1.073 dan sudah kita verifikasi," terangnya.

Widjaja menyebut anggaran yang digelontorkan untuk bantuan ini sebesar Rp1,050 miliar. Pihaknya telah bersepakat dengan semua paguyuban tentang nominal yang disampaikan kepada setiap angkutan.

"Masing-masing angkutan kota mendapat bantuan sebesar 300 ribu rupiah selama 3 bulan atau total setiap angkutan mendapat 900 ribu rupiah. Bantuan yang diberikan dalam bentuk kupon BBM jenis Pertalite dan tidak dapat diuangkan. Mudah-mudahan rekan-rekan paguyuban atau sopir tidak menjualnya pada pihak lain," tegasnya.

Penyaluran bantuan dilaksanakan mulai tanggal 14-19 April 2023. Pelaksanaannya dibagi dalam tiga tahap, yakni tanggal 14-16 April di Terminal Arjosari, tanggal 17-18 April di Terminal Hamid Rusdi, dan tanggal 19 April di Terminal Madyopuro dan Terminal Mulyorejo.

Selanjutnya, Widjaja mengatakan bekerja sama dengan tiga SPBU untuk penukaran kupon BBM tersebut, yakni SPBU Pertamina S.P. Sudarmo (depan Hotel Grand Mercure), SPBU Pertamina Trunojoyo (Embong Brantas), dan SPBU Pertamina Tlogomas.

"Dengan harapan kami akan mengetahui apa benar kendaraan-kendaraan angkutan umum ini benar-benar beroperasi," pungkasnya. (R2)

Editor : Redaksi

LAINNYA