x
x

Penjabat Wali Kota Malang Nyatakan Angkot Model Baru Butuh Dukungan APBN

Senin, 24 Jun 2024 10:26 WIB

Reporter : Bagus Suryo

JATIMKINI.COM, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan segera menerapkan angkutan kota dengan armada model baru yang lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Karena itu, Wahyu bertolak ke Jakarta, Senin (24/6), bermaksud presentasi Wahana Tata Nugraha. Termasuk menyampaikan kepada Kementerian Perhubungan soal armada baru angkutan umum tersebut.

Saat ini, Pemkot Malang sedang mempertimbangkan skema transportasi massal berupa Buy The Service (BTS). BTS merupakan layanan angkutan perkotaan dengan skema pembelian layanan. Sistem itu telah diterapkan di kota-kota besar.

“Kita ke Jakarta untuk presentasi wahana tata nugraha, sekalian ke Pak Dirjen untuk minta tambahan biaya,” tegas Wahyu Hidayat.

Wahyu menjelaskan armada baru yang menggantikan angkot lama memerlukan biaya bukan saja dari APBD, melainkan perlu dukungan dari APBN. Dalam konteks ini, Pemkot Malang semakin memperkuat konsep pembangunan mode transportasi baru menjadi kenyataan. Sesuai data Dinas Perhubungan Kota Malang, jumlah angkutan kota tahun 2022 sebanyak 1.166 unit.

“Ada sharing seperti Palembang dan Solo. Armada baru ini ber AC, nyaman, ada wifi untuk kenyamanan penumpang,” ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, Dishub Kota Malang sedang melakukan sosialisasi. Prosesnya memasuki pendataan kepada para pemilik angkot secara perorangan maupun badan usaha.

“Kita data driver, pengemudi yang punya angkot dan pengusaha angkot. Kita pendekatan dan ajak mereka kolaborasi," ujarnya.

Wahyu mengungkapkan jumlah pengemudi sekaligus pemilik angkot ternyata lebih banyak ketimbang pengusaha pengelola angkot. Yang menggembirakan, kebanyakan pengemudi memberikan dukungan.

“Para driver sejak awal mendukung, terutama driver yang punya angkot," tuturnya.

Hadirnya armada baru di Kota Malang ini akan menyesuaikan dengan ruas jalan utama, sekaligus bermanfaat mengurai kemacetan. Armada beroperasi pada jam-jam tertentu, namun lebih memberikan kepastian pada penumpang. Di tahap awal, Pemkot Malang sedang mempertimbangkan skema gratis atau bisa juga menerapkan subsidi.

“Walaupun angkot kosong harus tetap jalan. Tidak boleh ngebut karena diawasi oleh operator,” imbuhnya.

Editor : Bagus Suryo

LAINNYA