JatimKini
Kinerja perekonomian Jatim pada kuartal I/2023 tercatat mengalami pertumbuhan 4,95 persen dibandingkan kuartal I/2022.
Pertumbuhan ekonomi Jatim ini didukung oleh sejumlah sektor unggulan yakni industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan kosntruksi yang tumbuh positif.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, sejumlah lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I/2023 (year on year/yoy) di antaranya yakni pengadaan listrik dan gas tumbuh 19,39 persen, transportasi dan pergudangan 11,74 persen, perdagangan 6,53 persen, akomodasi dan makanan minuman (mamin) 9,43 persen, pertanian 1,52 persen, konstruksi 5,89 persen, infokom 5,92 persen dan real estate tumbuh 3,36 persen.
Koorditator Tim Fungsi Statistik Sosial BPS Jatim, Sunaryomenjelaskan lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah pengadaan listrik dan gas, serta transportasi dan pergudangan yang didorong oleh pelonggaran mobiltas.
Pada intinya seluruh sektor unggulan seperti industri, pertanian, perdagangan dan konstruksi saat ini terus melanjutkan tren pemulihan, katanya, Jumat (5/5/2023).
Sunaryo menjelaskan, industri mamin, industri kimia, industri kayu serta industri barang galian bukan logam telah menjadi pendorong utama dalam meningkatkan kinerja kategori industri. Subkategori industri mamin mengalami peningkatan produksi sebagai persiapan menjelang momen Ramadan dan Idulfitri.
Selain itu, terjadi peningkatan volume perdagangan mobil dan motor yang signifikan diiringi dengan pulihnya kinerja sektor barang mendorong akselerasi perdagangan. Kebutuhan berkendara menjelang lebaran juga cukup menstimulus laju kategori ini.
Di sektor pertanian, juga terjadi peningkaan produksi pada tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, imbuhnya.
Dia melanjutkan, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya atau kuartal IV/2022, pertumbuhan ekonom Jatim mengalami pertumbuhan sebesar 1,02 persen.
Pada kuartal I ini Jatim menjadi peyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan share sebesar 24,99 persen, atau menjadi peyumbang perekonomian secara nasional sebesar 14,29 persen, ujarnya.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,36 persen (yoy) dengan total kontribusi sebesar 60,62 persen.
Disusul komponen ekspor juga tumbuh 0,88 persen dengan kontribusi 47,63 persen, disusul pengeluaran untuk barang modal tumbuh 5,11 persen dengan kontribusi 26,79 persen, konsumsi pemerintah tumbuh 1,93 persen, konsumsi LNPRT tumbuh 9,47 persen, dan impor tumbuh 0,05 persen.
Advisor Bank Indonesia Jawa Timur, Muslimin Anwar mengatakan Jatim optimistis sampai tahun ini perekonomian bisa tumbuh positif dengan perkiraan tumbuh sekitar 4,7 persen - 5,5 persen.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih bagus, pemerintah perlu menjalankan 4 strategi utama yakni penguatan ekspor, penguatan peran lumbung pangan nusantara, optimalisasi proses digitalisasi ekonomi Jatim, dan meningkatkan inklusivitas ekonomi Jatim melalui pengembangan UMKM, ekonomi syariah dan pariwisata, jelasnya. (R1)
Editor : Redaksi