x
x

Bangun Kesiapsiagaan: Cara Pelindo Multi Terminal Merawat Budaya Tanggap Bencana

Jumat, 04 Jul 2025 20:13 WIB

Reporter : Rochman Arief

JATIMKINI.COM, Tidak ada yang benar-benar siap menghadapi bencana. Tapi kesiapsiagaan adalah syarat mutlak di lingkungan pelabuhan, tempat risiko kecelakaan, dan insiden bisa muncul kapan saja.

Di kawasan pelabuhan, setiap detik begitu berharga. Ledakan kecil, kebocoran, atau kesalahan prosedur bisa berujung pada situasi darurat yang mengancam nyawa. Inilah yang mendorong PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) memperkuat langkah mitigasi dengan serius: membangun sistem tanggap bencana yang terintegrasi, terukur, dan berbasis sertifikasi.

SPMT tak sekadar melatih tenaga kerja secara internal. Mereka menggandeng Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk menggelar pelatihan resmi, mulai dari Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) hingga teknik pemadaman kebakaran.

Selama tiga hari, 1 hingga 3 Juli 2025, pelatihan ini digelar di Grha Pelindo Medan dengan satu tujuan: membentuk personel tanggap bencana. Bukan soal keterampilan. SDM juga memiliki legitimasi hukum sebagai garda terdepan dalam situasi darurat.

Namun SPMT tampaknya sadar, kesiapsiagaan bukan urusan individu semata. Sistem juga harus berjalan. Prosedur evakuasi harus diperjelas, peralatan keselamatan harus selalu tersedia.

Begitu juga dengan koordinasi lintas unit harus terjaga dan simulasi penanganan insiden harus dilakukan berkala. Semua itu jadi bagian penting dari upaya membangun budaya tanggap bencana yang tidak berhenti di atas kertas.

“Pelatihan dan sertifikasi ini adalah bentuk nyata komitmen perusahaan untuk memastikan setiap pekerja memiliki keahlian yang terukur dan diakui secara hukum dalam menghadapi situasi darurat,” ujar SVP Layanan SDM dan HSSE Pelindo Multi Terminal, Kasih Dwi Yanti.

Menurut Kasih, keberadaan personel bersertifikat dan sistem tanggap darurat yang terintegrasi bukan soal mematuhi regulasi. Ini tentang menyelamatkan nyawa dan memastikan operasional pelabuhan tetap berjalan meski dalam tekanan insiden.

“Kami ingin memastikan setiap potensi risiko bisa ditangani secara cepat dan tepat, sehingga keselamatan pekerja dan kelangsungan operasional dapat terus terjaga dengan baik,” lanjutnya.

Bagi Pelindo Multi Terminal, selaku subholdingg PT Pelabuhan Indonesia, investasi di sektor tanggap bencana adalah bagian dari membangun budaya kerja yang aman, andal, dan berkelanjutan. Karena di lingkungan pelabuhan, kesiapsiagaan adalah modal utama, bukan pilihan.

Editor : Rochman Arief

LAINNYA