x
x

Wow! Begini Cara TTL Maksimalkan Layanan Jasa Kepelabuhanan

Rabu, 12 Mar 2025 20:53 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, PT Terminal Teluk Lamong melakukan perbaikan operasional tahun 2025. Setidaknya ada dua program sekaligus evaluasi yang tengah disusun entitas bisnis di bawah Pelindo Group ini.

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong (TTL), David Pandopatan Sirait menjelaskan bahwa perbaikan layanan tahun ini berdasarkan evaluasi tahun 2024 lalu. Kebetulan TTL memiliki dua lini bisnis, yakni peti kemas dan curah kering.

“Evaluasi yang kami lakukan adalah pelaksanaan pemanduan dan penundaan kapal peti kemas dan curah kering. Karena keduanya terkait dengan target kinerja post-not operation time (NOT3) dan ship to ship (perpindahan antarkapal) tahun 2025,” kata David dalam surat resminya, Rabu (12/3/2025).

Target NOT3 yang ditetapkan TTL adalah tiga jam untuk kapal curah kering selesai mulai dari berkegiatan (complete) hingga berangkat (departure). Sedangkan untuk kapal peti kemas kurang dari 30 menit.

Sedangkan target ship to ship kapal curah kering diharapkan kurang dari 2 jam, sedangkan kapal peti kemas kurang dari 1 jam. TTL pernah mencatat rekor waktu ship to ship hanya 47 menit ketika melayani MV Nikolas D hingga MV Darya Ruchi Desember 2024 lalu.

“Pada 2024 lalu, kami juga mencatatkan sejarah, yakni menyandarkan kapal MV Danae R dengan draft 13.27 meter. Ini merupakan kapal dengan draft terdalam yang pernah singggah di Pelabuhan Tanjung Perak,” imbuh David.

Kinerja ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara terminal dengan tim pelayanan kapal. Dalam hal ini PT Pelindo Regional 3 dan PT Pelindo Jasa Maritim. Koordinasi pelayanan ini mampu mempersingkat waktu sandar (berthing time) dan ship to ship yang bisa meningkatkan tambatan dan kelancaran arus barang.

Dengan pola operasional berbasis planning and control ini bisa memastikan waktu NOT3 tidak lebih dari target. Tapi perlu juga dibarengi koordinasi dengan pihak terminal agar segera memastikan clearance dokumen dua jam sebelum kapal selesai berkegiatan. Selanjutnya melakukan persiapan penugasan pandu dan tunda 1,5 jam sebelum kapal selesai berkegiatan.

“Mempersingkat waktu NOT3 dan ship to ship merupakan komitmen TTL mewujudkan kelancaran arus barang dan menekan biaya logistic, guna menguatkan ekonomi Indonesia.” tutup David.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA