Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan BUMN Perkebunan PTPN III (Persero) tahun ini menargetkan produksi Gula Kristal Putih (GKP) bisa mencapai 1,012 juta ton.
Direktur Utama SGN, Mahmudi menjelaskan, bahwa rencana kerja setahun ke depan SGN telah ditetapkan oleh pemegang saham dalam RUPS dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025 di Jakarta pada 30 Januari 2025.
“Dan ini masih on the track pada road map pencapaian swasembada gula konsumsi yang dipercepat di 2027 nanti,” katanya dikutip dalam rilis, Senin (3/2/2025).
Ia memaparkan, target produksi gula SGN 2025 yakni sebesar 1,012 juta ton GKP atau lebih tinggi dari target 2024 yakni 910.000 ton, pada 2023 sebesar 751.000 ton, dan pada 2022 sebesar 851.000 ton.
“Sedangkan target tebu digiling 2025 sebesar 13,548 juta lebih tinggi dibanding realisasi 2024 yakni sebesar 11,956 juta ton,” tambahnya.
Mahmudi menambahkan, sebagai upaya pencapaian target tersebut, SGN telah menyiapkan strategi di antaranya mengoptimalkan KSO pengelolaan lahan dengan PTPN I sehingga pasokan bahan baku tebu (BBT) optimal baik mutu dan kuantitasnya.
“Selanjutnya kami akan bersinergi dengan perhutani KSO pengelolaan lahan untuk menambah pasokan BBT,” imbuh Mahmudi.
Ia menambahkan, SGN akan melanjutkan program penguatan tebu petani untuk meningkatkan produktivitas gula petani yang akan berdampak positif kepada tingkat kesejahteraan petani tebu, demikian juga terkait program inkubator agripreneur tebu yang saat ini para peserta tengah menjalani pelatihan teknis sebelum mengelola mini estate tebu.
Dalam kegiatan tersebut pemegang saham menyetujui agenda RUPS di antaranya Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025 dan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris 2025, Penetapan Kontrak Manajemen Tahunan yang memuat Target Key Performance Indicator (KPI) Direksi secara kolegial dan Dewan Komisaris 2025.
Selain itu, ada pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memberikan persetujuan apabila terdapat tindakan-tindakan yang mengakibatkan perubahan alokasi antar mata anggaran investasi dengan nilai maksimum 10%dari nilai masing-masing program investasi sepanjang tidak mengubah total nilai investasi.
Untuk diketahui, pemegang saham SGN ini terdiri dari PTPN III (Persero), PTPN I, PT Industri Gula Glenmore (IGG) dan PT Buma Cima Nusantara (BCN).
Editor : Peni Widarti