x
x

Merdeka Battery Materials Rebut Masa Depan Energi Listrik

Jumat, 06 Des 2024 18:24 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) yang dilaksanakan pada April 2023. Dana itu akan dialokasikan untuk belanja modal, terutama untuk pembangunan pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang membutuhkan pembiayaan segera.

Corporate Secretary MBMA, Deny Greviartana Wijaya, mengatakan bahwa keputusan dalam RUPSLB ini merupakan langkah strategis perusahaan, untuk memperkuat posisinya dalam rantai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik.

“Keputusan ini mendukung langkah MBMA dalam memperkuat daya saing kami di industri baterai kendaraan listrik,” kata Deny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/12/2024).

Saat ini, MBMA berada dalam fase ekspansi yang agresif untuk mendorong pertumbuhan kinerja. Berdasarkan laporan keuangan kuartalan yang belum audit, MBMA mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 58 persen, atau mencapai US$1,378 miliar hingga kuartal III/2024.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, MBMA juga berhasil mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi 12,5 persen saham PT Meiming New Energy Material (PT Meiming).

PT Meiming tengah melaksanakan commissioning pabrik HPAL dengan kapasitas 25.000 ton per tahun di Kawasan Industri milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Saat ini, pabrik HPAL masih memanfaatkan fasilitas Feed Preparation Plant (FPP) di IMIP. Selanjutnya akan beralih ke fasilitas FPP di tambang nikel milik anak usaha MBMA, PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM), setelah selesai dibangun pada pertengahan 2025.

Proyek strategis lain yang tengah dijalankan MBMA menunjukkan perkembangan positif. Pada kuartal III/2024, proses commissioning pabrik asam sulfat (acid, iron, metals atau AIM) yang dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) terus berjalan.

Train 1 telah menghasilkan 77.555 ton asam sulfat, sedangkan Train 2 menjalani commissioning pada September 2024, dengan menghasilkan 4.478 ton asam sulfat.

Pembangunan pabrik katoda tembaga juga memasuki tahap akhir, dengan beberapa bagian dan peralatan produksi mulai menjalani fase commissioning.

Hingga akhir kuartal ketiga, pembangunan pabrik HPAL PT ESG New Energy Material (PT ESG) telah mencapai kemajuan 85 persen. Commissioning untuk Train A dengan kapasitas 20.000 ton per tahun ditargetkan mulai pada akhir 2024, sementara Train B dengan kapasitas tambahan 10.000 ton per tahun diperkirakan akan dimulai pada paruh pertama 2025.

Dengan berbagai proyek strategis yang sedang berjalan, MBMA semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri baterai kendaraan listrik dan mineral strategis di Indonesia.

“Seluruh langkah strategis, termasuk ekspansi proyek-proyek MBMA, dilakukan guna mencapai pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” Deny memungkasi.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA