x
x

SGN Kebut Produktivitas Menuju Swasembada Gula Nasional

Rabu, 20 Nov 2024 19:22 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) tengah mengebut produktivitas tanaman tebu dan produksi gula agar target menuju swasembada gula nasional pada 2028 dapat terealisasi.

Dalam kegiatan kick off Program Manis Menuju Swasembada Gula Nasional di kebun tebu Lumajang, Jawa Timur, Rabu (20/11/2024), Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani mengatakan, dari analisa data produksi gula secara nasional tahun ini diproyeksikan akan mencapai 2,47 juta ton. Untuk tahun depan, produksi gula nasional ditargetkan bisa meningkat menjadi 2,6 juta ton.

“Dengan target gula nasional sebanyak itu, berarti kita telah memutus siklus tersebut sejak 1931. Karena produksi gula tertinggi terjadi pada 1930 yakni sebanyak 2,9 juta ton,” ujar Ghani.

Direktur Utama SGN, Mahmudi menerangkan produksi gula dari SGN sendiri pada 2023 tercatat mencapai 750.000 ton. Untuk tahun ini ditargetkan naik sebanyak 100.000 ton sehingga menjadi 850.000 ton, sedangkan secara produksi gula nasional tahun ini diproyeksi naik sebanyak 200.000 ton.

“Nah target tahun depan dari SGN akan naik sebanyak 150.000 ton sehingga produksinya akan menjadi 1 juta ton. Jadi nanti pada 2028, SGN akan berkontribusi sebanyak 1,48 juta - 1,5 juta ton gula terhadap nasional, dan Insyallah itu sudah swasembada,” jelasnya.

Menurut Mahmudi, mengejar swasembada gula ini sebetulnya bukan perkara sulit. Apalagi saat ini SGN terus berupaya menggenjot produktivitas tanaman tebu melalui penggunaan teknologi untuk perawatan tanaman tebu, aplikasi platform ETERA  (ekosistem tebu rakyat) yang menghubungkan petani dengan perbankan, saprodi penyediaan pupuk melalui program Makmur, irigasi yang baik, serta penggunaan benih tebu varietas baru yang diharapkan dapat meningkatkan produksi gula.

"Ini bukan sesuatu yang sulit, selama kita punya program akselerasi pendekatan dan intensifikasi. Ada platform digital ETERA, di sana sudah perbankan yang support, Pupuk Indonesia support, Direktorat Jenderal Perkebunan sudah support, ini yang akan mempercepat pencapaian swasembada,” ujarnya.

Bahkan, lanjutnya, SGN bersama Petrokimia Gresik akan menyiapkan layanan mobil Keliling dengan sebanyak 150 petugas yang akan membantu petani menganalisi kontur dan kualitas tanah sehingga pemberian pupuk akan sesuai dengan dosis yang dieprlukan.

“Jadi dalam program Manis ini, kita ingin memastikan program yang diawal bisa berjalan dengan baik dengan dukungan digitalisasi, agriprenuer dan KUR khusus yang dulu sudah pinjam Rp500 juta tidak bisa dipakai lagi, tapi sekarang sudah bisa pinjam lagu dengan bunga 6% untuk musim tanam berikutnya,” tambahnya.

Adapun dalam gelaran kick off Program Manis itu juga dilakukan pengukuhan kepada 10 peserta agripreneur Tebu terpilih dengan penempatan di Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Sebelumnya SGN telah membuka rekruitmen agripreneur yang menyedot 1.110 animo generasi muda.

Peserta yang telah terpilih akan mengelola mini estate dengan luasan kebun tebu 50 ha - 100 ha. Program Inkubator Agripreneur Tebu ini menjadi terobosan dalam memberikan ruang bagi generasi muda untuk menjadi pionir dalam revolusi pertanian modern.

"Setelah wilayah Sragen, maka kami akan melanjutkan rekrutmen program Agripreneur Tebu untuk penempatan wilayah Madiun, Kediri dan Mojokerto", imbuh Mahmudi.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut dukungan bersama semua stakeholder pada program Asta Cita Presiden Prabowo serta upaya mencapai swasembada pangan yang sudah dicanangkan. Zulkifli optimistis jika kinerja sejumlah Kementerian terkait bisa kompak maka swasembada pangan bisa diraih sebelum 2028.

"Kita pakai teknologi drone, irigasinya alatnya juga kalau dulu pakai cangkul, sekarang pakai mesin. Terus bibitnya varietas baru bibit unggul dari sebelumnya, sehingga produktivitasnya bisa tinggi, tahun lalu 2,2 juta produksinya sekarang 2,4 juta ton. kami percepat kalau produktivitasnya tinggi sehingga untungnya banyak, sehingga orang tanam lagi dan kita punya ladang baru sehingga bisa swasembada sebelum 2028,” ucapnya.

Saat ini, pengembangan lahan tebu juga tengah dilakukan di Merauke sekitar 600.000 ha. Sudah ada uji coba 10 varietas di lahan seluas 3 ha. Nantinya riset akan dilakukan selama 2 tahun.

Dalam kesempatan itu Menko Bidang Pangan juga menyempatkan meninjau 4 varietas benih tebu unggulan yang baru dirilis yakni PS Nusantara 081, PS Nusantara 082, PS Nusantara 083, dan PS Nusantara 084, kebun tebu unggulan P10T, melakukan penanaman tebu perdana serta menggunakan loko lori menuju lokasi acara.

 

 

 

 

Editor : Peni Widarti

LAINNYA