Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya PT Batutua Kharisma Permai dan PT Batutua Tembaga Raya (BKP/BTR) tambang Pulau Wetar, Maluku Barat Daya melakukan konservasi mineral dengan pemanfaatan bijih sisa penambangan tembaga untuk mendapatkan nilai tambah.
Head of Corporate Communications MDKA, Tom Malik menjelaskan bijih sisa penambangan yang masih mengandung pirit tersebut nantinya akan diolah lebih lanjut di pabrik Acid, Iron, Metal (AIM) melalui anak perusahaan PT Merdeka Tsingshan (MTI) yang berlokasi di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
“Pabrik ini dirancang untuk mengelola bijih sisa pakai dan bijih pirit dari BKP/BTR ke pabrik AIM lalu diubah menjadi berbagai produk termasuk asam sulfat, uap jenuh, pelet bijih besi, spons tembaga, hidroksida timbal-seng, emas, dan perak yang nantinya juga berguna dalam nilai rantai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik berkualitas tinggi,” jelasnya, Jumat (30/8/2024).
Ia melanjutkan, kemampuan pabrik AIM dalam memproses bijih pirit ini diperkirakan akan mencapai lebih dari 1 juta ton. Pabrik AIM pun merupakan inovasi pertama dan satu-satunya di Indonesia.
“Pabrik pengolahan AIM sudah masuk tahap commissioning dan beroperasi sejak April 2024,” ucapnya.
Tom menambahkan, dengan adanya pengiriman bijih pirit dari Tambang Tembaga Wetar ke pabrik AIM di Morowali, maka saat ini Wetar tengah bertransformasi menjadi tambang pirit berumur panjang.
“Pabrik AIM jadi salah satu realisasi komitmen grup Merdeka terhadap konservasi mineral dalam hal perwujudan nilai tambah, yang berimplikasi positif terhadap keberadaan operasi Tambang Tembaga Wetar di Maluku Barat Daya serta dampaknya terhadap masyarakat.
“Hal ini turut mendukung transformasi proyek dan operasi grup Merdeka saat ini menuju proyek dan operasi tambang kelas dunia berumur panjang dan berbiaya rendah” kata Tom.
Sebagai perusahaan dengan capaian ESG rating A berdasarkan penilaian Morgan Stanley Capital International (MSCI) sejak 2023, MDKA berkomitmen untuk memperkuat reputasi sebagai perusahaan dengan tingkat kinerja ESG yang tinggi.
“Aspek kinerja lingkungan yang berdampak baik terhadap ekosistem dan masyarakat, menjadi prinsip mutlak yang harus dijalankan Grup Merdeka,” imbuhnya.
Editor : Peni Widarti