x
x

Jaga Etika Demontrasi

Rabu, 28 Agu 2024 09:21 WIB

Reporter : Rokimdakas

Demonstrasi dengan cara yang etis dan damai memiliki potensi lebih besar untuk mencapai tujuan.

Demonstrasi yang cerdas, indah dipandang dan menjaga etika sosial tidak hanya mampu mendapatkan perhatian pemerintah tetapi juga dukungan dari masyarakat luas. Yang kita saksikanĀ  jauh panggang dari api.

Demonstrasi merupakan salah satu bentuk ekspresi kebebasan berpendapat yang diakui dan dilindungi oleh konstitusi di banyak negara, termasuk Indonesia. Dengan mengerahkan massa, demonstrasi kerap dipandang sebagai solusi alternatif untuk menyampaikan aspirasi terkait isu-isu yang dianggap penting. Namun dalam praktiknya, demonstrasi sering kali diwarnai oleh tindakan anarkis, seperti perusakan fasilitas umum dan penutupan jalan yang menyebabkan kemacetan.

Tindakan-tindakan ini tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang tidak terlibat dalam aksi tersebut.

Skenario kerusuhan yang disiapkan oleh perancang gerakan atau koordinator lapangan demonstrasi kadang didasarkan pada teori bahwa semakin rusuh sebuah demonstrasi, semakin kuat pula daya dorong aspirasi yang disampaikan.

Dalam pandangan tersebut, aksi kekerasan dan kerusuhan dianggap sebagai cara efektif untuk menarik perhatian pemerintah dan memaksa mereka untuk merespons tuntutan demonstran. Namun, pendekatan semacam ini tidak selalu efektif, dan sering kali malah berbalik merugikan.

Kerusuhan dan kekerasan dalam demonstrasi dapat merusak reputasi gerakan itu sendiri. Tindakan anarkis hanya akan mengalienasi atau mengisolasi masyarakat yang seharusnya menjadi pendukung potensial.

Ketika fasilitas umum dirusak atau masyarakat umum terganggu aktivitasnya simpati publik terhadap demonstran bisa berkurang. Selain itu, tindakan anarkis memberi alasan bagi pemerintah dan aparat keamanan untuk mengambil tindakan keras, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan hilangnya hak-hak sipil dan kebebasan berekspresi.

Penting untuk disadari bahwa pemerintah memiliki kekuatan yang signifikan, didukung oleh elemen-elemen keamanan seperti tentara, polisi, dan hukum. Konfrontasi langsung yang berujung kekerasan dengan aparat hanya akan menempatkan demonstran dalam posisi yang lemah. Oleh karena itu, pendekatan cerdas dan strategis sangat dibutuhkan dalam menyuarakan aspirasi.

Dalam menghadapi berbagai masalah sosial dan politik, pendekatan yang beradab dan konstruktif selalu menjadi pilihan terbaik untuk mencapai perubahan yang diinginkan.

Ditulis oleh : Rokimdakas

Kanal Kolom adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas.

Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut

Editor : Ali Topan

LAINNYA