Reporter : Achmad Arif
JATIMKINI.COM, Founder Malang Strudel, Donny Kris (Sam DK) secara tegas menyatakan, berdasarkan survei oleh Gartner, menunjukkan bahwa 84 persen pemimpin bisnis percaya bahwa teknologi berbasis Kecerdasan Buatan atau disebut AI. Hal itu berdasarkan studi terbaru dari McKinsey Global Institute kecerdasan AI dapat meningkatkan produktivitas karyawan perusahaan hingga 40 persen. Bahkan juga berpotensi menghemat biaya perusahaan hingga miliaran rupiah setiap tahunnya.
“AI juga bisa bermanfaat untuk mengakomodir dan memudahkan pekerjaan hingga produktivitas dari segi marketing, legalitas, hingga finance. Bahkan, di bidang pemasaran, AI dapat membantu dalam segmentasi pasar dan personalisasi kampanye,” terang Sam DK sapaannya dalam Meeting Zoom BIT Corner bertajuk ‘AI Entrepreneur: Bangun Bisnis Hingga Berkembang Pesat Dengan Pemanfaatan AI’di Malang kemarin.
Ia menceritakan kisahnya dalam penggunaan AI dalam menjalankan bisnisnya. Sebab, dengan adanya AI, tugas-tugas rutin dapat diotomatisasi, sehingga karyawan dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis.
“AI dapat membantu bisnis meningkatkan efisiensi operasional melalui otomatisasi. Proses dan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Pebisnis akan tertarik untuk mengetahui bagaimana AI dapat mengurangi waktu dan biaya operasional,” ucap pria ini.
Sam DK telah mengadopsi berbagai aplikasi AI di bisnisnya. Seperti analisis data untuk memahami perilaku konsumen, dan sistem prediksi permintaan untuk manajemen inventaris. Teknologi ini membantu meningkatkan produktivitas dan membuat keputusan yang lebih informasional.
“AI juga bisa bermanfaat untuk mengakomodir dan memudahkan pekerjaan hingga produktivitas dari segi marketing, legalitas, hingga finance. Bahkan, di bidang pemasaran, AI dapat membantu dalam segmentasi pasar dan personalisasi kampanye,” sambungnya
Menurutnya, meskipun AI dianggap sebagai teknologi tingkat tinggi, AI juga dapat diterapkan di skala UMKM juga.
Sementara itu CEO Mebiso, Hesti Rosa secara tegas mengatakan,teknologi AI dapat membantu berbagai macam kemudahan, termasuk membantu pemilik bisnis mendapat perlindungan merek yang lebih efektif dan responsif terhadap ancaman penyalahgunaan merek dagangnya.
“Pada kesempatan ini, kami pemahaman mengenai pentingnya perlindungan merek. Sebab, di Indonesia, perlindungan merek bersifat first to file, siapa cepat, dia berhak,” kata dia.
Hesti menguraikan, dengan adanya teknologi digital, perlindungan merek bisa dilakukan secara real time melalui platform Mebiso.
“Platform kami menggunakan teknologi AI dan memiliki fitur proteksi merek yang memberikan hasil secara real time. Pengusaha yang sudah mendaftarkan mereknya, bisa menggunakan fitur ini untuk melindungi mereknya dari plagiasi,” ujarnya
Setiap pengusaha yang menggunakan fitur ini, akan mendapatkan notifikasi langsung melalui WhatsApp dan email ketika ada orang lain ingin menggunakan nama yang sama untuk bisnisnya.
“Sehingga, pemilik merek yang pertama mendaftarkan, bisa melakukan tindakan pencegahan secara langsung,” pungkas Hest
Editor : Ali Topan