Dalam hidup ini berhati-hatilah memahami kesombongan karena sesungguhnya kesombongan itu sumber kejahatan.
Biasanya kesombongan datangnya tidak bisa sengaja. Iya hadir bersamaan dengan kelebihan² yang Tuhan berikan kepada seseorang.
Bisa punya ID pers kemudian mengaku wartawan. Bisa nggambar lalu membangun citra sebagai pelukis. Bisa menjahit kata-kata lantas meyakinkan orang sebagai penyair. Bisa menyeduh rimpang mengaku sebagai terapis. Ada macam-macam orang akting di sekitar kita. Ketika ada yang percaya ternyata kemudian tidak sesuai dengan citra yang dipertunjukkan. Tertipu. Apa nggak jahat?
Tidak sedikit orang yang berusaha untuk selalu mengontrol hatinya agar jangan sampai sombong ternyata masih saja sering kebobolan.
Kesombongan ternyata tanpa disadari bisa menyelinap di dalam hati. Apalagi bagi yang hatinya terbuka untuk menyombongkan diri. Perasaan sombongan itu mondar mandir di dalam hati.
Yang menjaga dengan kesadaran saja kecolongan apalagi yang tidak waspada? Padahal sebenarnya ketika hati bersih sepatutnya bersikap tidak sombong kepada siapapun.
Tapi kok masih kebobolan juga ya?
Ditulis oleh : Rokimdakas
Kanal Kolom adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas.
Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut
Editor : Ali Topan