JATIMKINI.COM, Sebanyak 15 pabrik gula (PG) yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) telah memasuki musim giling tebu.
Adapun PG SGN yang telah giling di antaranya PG Kwala Madu Sumatera Utara, PG Rendeng dan PG Mojo di Jawa Tengah, PG Poerwodadie, PG Ngadiredjo, PG Pesantren Baru, PG Gempolkrep, PG Kremboong, PG Assembagus, PG Pradjekan, PG Wringinanom, PG Wonolangan, PG Djatiroto, Pandjie, dan PG Glenmore di Jawa Timur.
General Manajer PG Glenmore, Sugondo mengatakan aktivitas giling tebu di PG Glenmore telah dimulai pada 30 Mei 2024 dengan kapasitas giling terpasang 6.500 Ton Cane per Day (TCD).
“Proses giling tebu direncanakan berlangsung selama 140 hari, dengan target rendemen 7,5% sehingga produksi gula bisa mencapai 70.000 ton. Kami berharap produksi gula ini akan dapat memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat dan membantu menstabilkan harga gula,” jelasnya dikutip dalam rilis, Senin (3/6/2024).
Senior Executive Vice President (SEVP) Operational I, Dimas Eko Prasetyo menyebut PG Glenmore sebagai tulang punggung SGN sehingga diharapkan mampu menjaga dan meningkatkan performa kinerjanya.
"PG Glenmore merupakan salah satu Pabrik Gula Champion di Regional Jatim 3, pabrik yang paling baru di SGN. Kami harapkan PG ini menjadi tulang punggung SGN. Harus terus berbenah, berusaha mengoptimalkan diri. Tahun ini kami harapkan PG Glenmore memberikan sumbangsih laba lebih dari 2023," harap Dimas.
Menurutnya sukses giling PG Glenmore memerlukan dukungan semua stake holder, salah satunya pasokan bahan baku tebu (BBT) dari Regional 4 dan 5 PTPN I serta kerja sama yang baik dari pabrik gula SGN di Regional Jatim 3 yakni PG Semboro, PG Wringinanom, PG Pandjie, PG Assembagoes, PG Pradjekan, dan PG Glenmore.
Direktur Operasional SGN, Dodik Ristiawan mengatakan, hingga saat ini 15 pabrik gula sudah memulai proses giling tebu untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat sebagai komitmen SGN, selaku anak perusahaan PTPN III (Persero) dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
"Dalam waktu dekat akan bertambah jumlah pabrik gula yang mulai giling. Operasional giling didasarkan pada kesiapan teknis pabrik gula dan ketersediaan pasokan BBT secara kuantitas maupun kualitas,” imbuhnya.
Editor : Peni Widarti
