x
x

Mengintip Pelajar Pasuruan Belajar Penguatan Pancasila di KES

Rabu, 29 Mei 2024 15:47 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Sebanyak 241 siswa dan 30 guru pendamping dari SMPN 2 Beji, Kabupaten Pasuruan mengikuti outing class tentang pemilahan dan pengolahan sampah di Kampung Edukasi Sampah (KES). Menariknya, kegiatan ini bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kemendikbudristek dalam Kurikulum Merdeka.

Program ini bertujuan mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila, mencakup nilai-nilai gotong royong, kemandirian, dan kesadaran lingkungan. Outing class ini memberikan pendidikan kepada pelajar tentang dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

“Kami sengaja mengajak siswa praktik di Kampung Edukasi Sampah agar mengetahui cara memanfaatkan sampah menjadi barang berharga,” kata Munafi’ah, salah satu guru pendamping dari SMPN 2 Beji, Rabu (29/5/2024).

Munafi’ah menambahkan bahwa praktik langsung ini diharapkan mudah dipahami pelajar. Menurutnya, kegiatan ini disambut antusias pelajar untuk mengetahui cara mengolah sampah.

Kepala Sekolah SMPN 2 Beji, Kabupaten Pasuruan, Warnoto, menilai kegiatan ini sangat positif bagi para pelajar. Sebab, mereka didorong untuk memungut dan mengolah sampah agar tidak menjadi malapetaka.

“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan Kampung Edukasi Sampah yang sudah memfasilitasi anak-anak praktik memilah dan mengolah sampah," ujar Warnoto.

Sementara itu, Ketua RT 23/RW 07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo Heri Sugiono menekankan pentingnya kegiatan ini. Sebab, kegiatan ini mampu mengembangkan kebiasaan positif remaja untuk peduli dengan lingkungannya.

“Kebiasaan ini diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan turut membawa perubahan positif di lingkungan sekitar,” kata Heri dalam keterangan tertulisnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bisa menjadi sadar tanggung jawab sosial pelajar terhadap lingkungan. Pelajar bisa lebih memahami pentingnya peran individu dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Kegiatan yang diikuti pelajar SMPN 2 Beji, Kabupaten Pasuruan ini juga melibatkan berbagai keterampilan praktis, seperti memilah jenis sampah, daur ulang, dan pengelolaan limbah organik untuk dijadikan kompos.

“Keterampilan ini berguna untuk membuka peluang ekonomi berkelanjutan dan mendukung kemandirian siswa. Hal yang harus diketahui, daur ulang membutuhkan kreativitas, seperti membuat kerajinan dari barang-barang bekas. Ini bisa menjadi sarana pelajar untuk mengekspresikan diri,” Heri memungkasi.

Edi Priyanto, pegiat lingkungan dari Kampung Edukasi Sampah, menjelaskan bahwa pihaknya menawarkan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu seperti biologi, kimia, teknologi, dan seni.

“Metode ini membantu pelajar melihat keterkaitan dari berbagai bidang ilmu dan aplikasinya di kehidupan nyata, dan memperkuat kompetensi secara holistik,” katanya.

Ia menambakan pelajar bisa belajar aspek-aspek ekonomi dari pengelolaan sampah. Sebut saja sampah yang didaur ulang dapat bernilai ekonomi, dan bisa dijual. Di dalamnya juga memberikan wawasan tentang ekonomi sirkular dan kemandirian ekonomi.

Keterlibatan praktik pengelolaan sampah juga menumbuhkan kepedulian dan empati lingkungan sekitar. Pembelajaran ini merupakan dasar yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

 

Editor : Rochman Arif

LAINNYA