x
x

Mosok Onok Hari Pembalasan ?

Sabtu, 27 Apr 2024 12:13 WIB

Reporter : Redaksi

Kadang kalo keliru mbukak YouTube ada penceramah agama nggedobos soal hari pembalasan. Katanya sesudah mati yang dianggap pendosa akan diganjar dengan siksaan yang teramat pedih saat hari pembalasan. Gitu ya banyak yang percaya malah diimani hare.

Ngimani kek gitu apa uripe gak girap-girap? Mongsok Tuhan yang maha kasih sayang diceritakan sesangar itu. Sing temen ae jal! Aku sih gak percaya blas!!

Mati ya wis mati ajalah, nggak usah mikirin sing aneh-aneh. Menghadap Tuhan itu yang ikhlas,  seikhlas ikhlasnya, pede aja, berserah diri secara total.  Nggak usah nggandholi harta benda, bojo ta kebo, biarin semuanya. Ruh lepas dari casingnya, innalillahi,  berpisah dengan Tuhan, wa inna ilaihi rojiun, dan bakal menyatu kembali  dengan Tuhan.

Andai seorang pelacur dalam vaginanya masih terdapat mani orang yang menyetubuhi tiba-tiba mati, ya sudah. Tatag aja menyongsong kematian dengan percaya diri dan ikhlas. Tuhan sangat tau apapun, dan Dia penuh cinta kasih. Tuhan tidak seseram  gedabrusan pendongeng agama yang macak macam Tuhan.

Andai ada yang yang bertakon-takon, kapan hari pembalasan itu? Hanya satu kata jawabannya: Sekarang! Bukan besok sesudah mati. Sesudah mati ya wis, kiamat. Kisah kehidupannya kiamat (sementara), entar bakal ada siklus kehidupan baru, wa inna ilaihi rojiun.

Semua yang terjadi sekarang adalah hari pembalasan. Balasan dari yang kita perbuat atau yang kita ciptakan. Sesungguhnya balasan itu merupakan akibat dari suatu sebab.

Hari pembalasan itu berlangsung setiap saat. Sebab baik akan menimbulkan nilai baik, ujung-ujungnya  kebahagiaan. Begitupun sebaliknya, jika tindakannya buruk akan menimbulkan sesuatu yang buruk sehingga  menderita.

Berdasar pemahaman  hakekat seperti ini maka orang menjadi lebih berhati-hati. Hidup serasa enjoy. Masiotala orang yang korupsi belum ketemon tapi dalam ceruk bathinnya dia tidak bisa mengingkari hati nurani bahwa jiwanya tersiksa.

Kelihatannya aja dia bisa kelon sama puluhan wanita tapi itu hanya pelarian palsu atas siksaan api neraka yang membakar  batin. Itulah bentuk pembalasan sepanjang sisa waktu kehidupannya.

Sawangane ae koyok wong yes .. dikerubuti teman-temane kayak  laler gong, mujaer, iwak keting, macam-macem jenise  gemberuduk ngudang lalu ngeploki.  Saat sing dikudang merasa tersanjung lalu  jogat-joget,  begitu  dompete mrusut lalu  dicopet rame-rame ...Horeeeee .....

Ditulis oleh : Rokimdakas

Kanal Podium adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas.

Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut

Editor : Redaksi

LAINNYA