x
x

Alasan Pelindo Terminal Petikemas Beber Strategis Bisnis

Kamis, 28 Mar 2024 15:42 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, PT Pelindo Terminal Petikemas berupaya meningkatkan level of service di seluruh terminal. Upaya ini untuk menyeragamkan layanan di seluruh terminal, mulai dari Medan hingga Merauke.

Direktur Utama Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), M.Adji menyatakan bahwa tahun ini level of service sudah menunjukkan perbaikan. Parameter yang ditunjukkan meliputi layanan peti kemas dan lama tinggal kapal di pelabuhan semakin membaik.

“Program tahun ini adalah melakukan standarisasi di delapan terminal dan sistemasi untuk 25 terminal,” kata M.Adji, Rabu (28/3/2024) sore.

Delapan terminal yang ditargetkan sesuai standar layanan tahun ini meliputi TPK Banjarmasin, Kendari, Merauke, Ternate, Bagendang, Bumiharjo, Berlian Jasa Terminal Indonesia, dan Kaltim Karingau Terminal.

Ia tidak menampik bahwa standarisasi membutuhkan proses. Sementara tiap-tiap terminal memiliki kebutuhan dan waktu penyesuaian yang tidak sama. 

“Ada tiga filosofi standar people, people, and people. Orang akan selalu jadi mastermind keberhasilan sebuah program. Ke depan perlu dilakukan improve kompetensi maupun pengetahuannya,” lanjut mantan Direktur Utama PT IPC Terminal Petikemas itu.

SPTP menggandeng Hutchinson Port sebagai partner untuk meningkatkan kompetensi. Menurutnya, Hutchinson port merupakan pemain lama yang memiliki transformasi di bidang jasa kepelabuhanan, baik dari sisi SDM maupun operasional.

Program lain yang tengah disiapkan SPTP pada 2025 mendatang meliputi Ekspansi Regional Bisnis Petikemas Melalui Investasi, Upaya Keberlanjutan di Pelabuhan, dan Pengembangan Peralatan dan Infrastruktur Pelabuhan.

“Masalah lingkungan sudah menjadi kebutuhan. Ke depan kami berusaha menciptakan green port yang lebih friendly, sebagai salah satu program pelabuhan berkelanjutan. Nantinya seluruh terminal harus bisa mengurangi polusi guna menekan emisi gas buang,” ia menambahkan.

Beberapa program yang sudah berjalan meliputi pergantian alat bongkar muat dari diesel ke elektrik. Termasuk program paperless di seluruh kantor dan sudah berjalan. Sedangkan pengurangan polusi air, SPTP akan menyiapkan onshore connection yakni dengan plug-in dari darat pada saat kapal dimatikan.

“Di beberapa terminal sudah ada sentuhan elektrivikasi, dan memang belum semuanya. Langkah ini kami lakukan secara bertahap. Penyiapan elektrivikasi (terminal yang belum) akan dibarengi dengan business strategic lainnya,” urai Sekretaris Perusahaan SPTP, Widyaswendra.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA