Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) kembali menggenjot produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) melalui skema kemitraan dengan Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) seiring dengan mulai pulihnya pasar di industri hasil tembakau segmen SKT.
Adapun dalam pembukaan fasilitas produksi SKT Mitra Produksi Sigaret (MPS) baru di Dander, Kabupaten Bojoengoro pada Selasa (30/1/2024) itu telah menyerap sebanyak lebih dari 3.000 orang tenaga kerja yang rerata merupakan pekerja perempuan.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan fasilitas produksi SKT MPS Dander mengatakan, dibukanya fasilitas produksi SKT MPS Dander ini akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat di Bojonegoro.
“Nah SKT ini jadi bagian yang bisa memberikan solusi, karena sebelumnya ada testimoni dari pekerja SKT yang lulusan SMP, lalu jadi komandan di grup produksinya, kemudian 2 orang putra putrinya bisa sekolah sampai S1 dan S2. Dengan bekal pendidikan SMP impossible mengantarkan putra putrinya sampai S2, tetapi ini memberi harapan kepada masyarakat bahwa MPS bisa memberikan ruang tidak hanya bagi dirinya tapi juga keluarganya,” ujarnya.
Menurutnya, di tengah menguatnya transformasi ekosistem digital, industri SKT dan MPS bisa menjadi solusi, terutama untuk penyerapan tenaga kerja dengan latar belakang pendidikan rendah. Begitu juga ada harapan yang membahagiakan ketika tenaga kerja yang direkrut sebagian besar adalah perempuan.
Kepala Bagian SKT Sampoerna, Sinta Hartanto menjelaskan, HM Sampoerna telah beroperasi selama lebih dari 110 tahun di Indonesia dan sangat concern dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan mendorong hilirisasi di sektor industri tembakau, melakukan investasi jangka panjang, dan penyerapan tenaga kerja.
“Hari Ini kami resmi menggandeng koperasi daerah untuk menambah produksi. Sampoerna kini punya 39 MPS tersebar di Jawa yang seluruhnya dimiliki dan dioperasikan pengusaha daerah dan menciptakan nilai tambah ekonomi,” ujarnya.
Secara total di Jatim, HM Sampoerna punya kerja sama dengan 21 MPS di berbagai kota/kabupaten. Sebanyak 4 MPS di antaranya berada di Bojoengoro.
Dengan begitu, Sampoerna dan 39 MPS di Indonesia telah mempekerjakan lebih dari 80.000 tenaga kerja, dan 90% di antaranya merupakan karyawan SKT. Sampoerna sendiri mengoperasikan 7 fasilitas produksi di sejumlah kota/kabupaten di Jawa, termasuk 4 fasilitas produksi SKT di Surabaya, Malang, dan Probolinggo.
“Selain itu, penambahan pabrik Sampoerna dan MPS juga akan meningkatkan penyerapan bahan baku tembakau dan cengkih dari petani. Penggunaan bahan baku rokok buatan tangan membutuhkan dua kali lebih banyak tembakau dan cengkih dibandingkan rokok buatan mesin,” imbuh Sinta.
Direktur Koperasi Kareb sekaligus Direktur Utama PT Kareb Alam Sejahtera (MPS Dander), Sriyadi Purnomo berharap keberadaan MPS Dander ini dapat membawa berkah bagi masyarakat Bojonegoro melalui multiplier effect yang muncul seperti penyerapan tembakau petani, munculnya tempat kos pekerja, pasar kaget, dan tumbuhnya sektor transportasi.
“Kami bersama dengan HM Sampoerna ingin berperan aktif membantu pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Bojonegoro dengan menciptakan lapangan kerja,” imbuhnya.
Editor : Redaksi