Reporter : Alvian Yoananta
JATIMKINI.COM, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat bahwa pada 2023, Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 2,92 persen yang paling banyak disebabkan oleh perubahan harga 3 komoditas sektor pertanian yakni beras, cabai rawit dan cabai merah.
Kepala BPS Jatim, Zulkipli mengatakan capaian inflasi pada tahun lalu ini sudah sesuai dengan target inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia yakni sebesar 3 persen ± 1 persen.
“Khusus inflasi pada Desember 2023, di Jatim ini realtif lebih rendah dibandingkan Desember 2022, dan juga sedikit lebih rendah dibandingkan November 2023. Kondisi ini berbeda dengan Desember tahun-tahun sebelumnya yang selalu mengalami inflasi tinggi,” katanya di Surabaya hari ini
Dia menjelaskan untuk komoditas beras memang selama 2023 terjadi pergerakan yang signifikan dan telah terjadi kenaikan harga sejak pertengahan 2022.
“Selama 2023 harga beras terus bergerak naik, sempat stabil dan bahkan sedikit turun saat terjadi puncak panen pada Maret 2023, namun setelah itu naik lagi hingga akhir tahun seiring dengan menurunnya produksi beras,” jelasnya.
Sedangkan untuk cabai rawit, lanjutnya, adalah salah satu komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi di seluruh kota IHK Jatim, andil terbesar ada di Kediri yang mencapai 0,43 persen.
Untuk cabai merah selama Januari hingga Oktober 2023 relatif stabil, berkisar Rp33.000 – Rp35.000, tetapi di akhir tahun harga komoditas ini naik sangat signifikan sehingga mendorong terjadinya inflasi di bulan November dan Desember 2023.
Zulkipli menjelaskan, ada 10 komoditas penyumbang inflasi Jatim di 2023 di antaranya adalah beras yang mengalami inflasi 20,55 persen (yoy), cabai rawit 84,2 persen, emas perhiasan 11,75 persen, cabai merah 124,01 persen, rokok kretek filter 9,06 persen, kontrakan rumah 2,19 persen, tarif air minum PAM 9,54 persen, akademi/perguruan tinggi 2,64 persen, bawang putih 37,58 persen, dan sewa rumah 1,3 persen.
“Lalu untuk komoditas penyumbang deflasi di tahun lalu (yoy) yakni telur ayam ras turun harga sampai -9,29 persen, minyak goreng -4,93 persen, bensin -0,78 persen, bawang merah -11,28 persen, tomat -26,26 persen, telepon seluler -3,44 persen, sawi hijau -18,01 persen, semangka -9,60 persen, daging sapi -1,12 persen, dan melon -8 persen.
Editor : Ali Topan