x
x

Jelang Nataru Dan Tahun Politik. BI Klaim Ekonomi di Jatim Masih Stabil

Selasa, 21 Nov 2023 17:06 WIB

Reporter : Alvian Yoananta

JATIMKINI.COM, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2024 masih sesuai dengan prediksi semula dengan range 4,9 persen hingga 5,7 persen atau tumbuh lebih baik dibandingkan tahun ini yang diperkirakan berada di rentang 4,6 persen hingga 5,4 persen .

Kepala BI Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan, kondisi global yang tak menentu memang sedikit mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Jatim salah satunya terhadap kinerja ekspor. Sehingga pada kuartal III/2023 ekonomi Jatim tumbuh 4,86 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan kuartal II/2023 5,25 persen (yoy).

“Namun untuk kuartal IV/2023, dan tahun depan kami prediksi bisa lebih baik dari tahun ini dengan ekspektasi kondisi inflasi terjaga, dan kondisi global tidak semakin memburuk, yang terpenting permintaan konsumen tetap terjaga apalagi akan ada aktivitas pemilu,” dikutip dalam paparan materi BBM, Selasa (21/11/2023).

Selain dipengaruhi kinerja ekspor, ekonomi Jatim tahun ini juga dipengaruhi oleh perlambatan investasi seperti penundaan konstruksi proyek strategis, dan beberapa proyek yang telah masuk tahap finishing seperti bandara Kediri dan smelter tembaga di Gresik.

“Investor juga masih wait and see akibat peningkatan ketidakpastian global dan safari politik domestik,” katanya.

Dia melanjutkan, ekonomi Jatim tahun ini juga dipengaruhi kinerja konsumsi pemerintah yang melambat, disebabkan normalisasi pasca oleh pencairan bansos, THR, dan gaji ke-13 untuk ASN pada kuartal II/2023.

“Perlambatan kinerja ekonomi lebih tinggi tertahan oleh peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga seiring dengan kenaikan pengeluaran pendidikan (Tahun Ajaran Baru), peningkatan konsumsi peralatanrumah tangga, bahan bakar, serta suku cadang,” terangnya.

BI optimistis ekonomi Jatim dapat tumbuh sesuai target jika situasi politik tahun depan dapat terjaga, ditambah ada berbagai kegiatan pemilu yang justru akan menjadi salah satu pendorong tingkat konsumsi masyarakat.

“Kegiatan pemilu akan jadi penambah daya beli, apakah itu berkaitan dengan
penyelengaraan pemilu ataupun aktivitas kampanye,” imbuh Doddy.

Menurutnya, jika dilihat dari sisi lapangan usaha yang bisa menikmati perbaikan ekonomi pada tahun depan yakni diperkirakan adalah sektor perdagangan dan industri pengolahan yang bisa membaik.

“Meski mungkin ada tekanan inflasi sedikit di akhir tahun ini karena ada momen Natal dan Tahun Baru, serta dampak cuaca, dan masa tanam, sehingg suplainya akan mempengaruhi inflasi yang sedikit naik tetapi keseluruhan tahun ini diprediksi masih di kisaran target plus minus 3 persen hingga 1 persen,” imbuh Doddy.

Menurutnya, tekanan inflasi Jatim yang terus melandai tidak terlepas dari upaya pengendalian inflasi Jatim melalui implementasi GNPIP yang masif, bersinergi dengan TPIP dan TPID.

Editor : Ali Topan

Kopilot
LAINNYA