x
x

East Java Investment Dialogue Diyakini Dorong Akselerasi Investasi di Jatim

Kamis, 18 Jul 2024 13:57 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur berkolaborasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan East Java Investment Dialogue (EJID) 2024 di Westin Surabaya pada 17 Juli 2024.

Dalam forum bertajuk Boosting Up Growth, Driving Sustainability ini digelar untuk mengakselerasi kinerja investasi di Jawa Timur yang berkelanjutan. Gelaran ini juga sekaligus sebagai rangkaian dari East Java Investment Forum (EJIF) 2024 yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Erwin Gunawan Hutapea mengatakan investasi merupakan sektor penting yang selama ini menjadi salah satu penopang utama perekonomian Jawa Timur. 

“Untuk itu, kegiatan EJID ini diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung resiliensi ekonomi Jawa Timur, khususnya melalui akselerasi investasi yang berkelanjutan,” katanya dalam rilis, Kamis (18/7/2024).

Gelaran EJID ini pun dihadiri lebih dari 200 undangan, termasuk 13 investor luar negeri (Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, India, Australia, Singapura, Belanda, Italia, Jerman, Bangladesh). Dalam EJID ini membahas berbagai peluang investasi strategis di Jatim bersama Kementerian Investasi/BKPM dan project owners proyek unggulan, one to many meeting, dan one-on-one meeting. 

Terdapat 13 proyek Investment Project Ready to Offer (IPRO) yang ditawarkan, terdiri dari kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, infrastruktur, energi, manufaktur, serta pariwisata dengan nilai total potensi investasi hingga lebih dari 40 triliun rupiah. 

“EID juga sukses memfasilitasi 30 one-on-one meeting pada 13 proyek yang ditawarkan,” imbuh Erwin.

Pj Gubernur Provinsi Jatim, Adhy Karyono mengatakan, Jatim sendiri telah telah membentuk platform East Java Investment Hub guna menciptakan iklim investasi yang lebih efisien dan kondusif.

“Jatim merupakan hub internasional atau hub utama dari Indonesia Timur karena melalui pelabuhan Tanjung Perak. Di sini Jatim melayani 21 rute dari 39 rute tol laut, sehingga hampir, 80% logistik di 20 provinsi di Indonesia, disuplai Jatim,” ujarnya.

Selain sebagai hub investasi, Pemprov Jatim juga memiliki beberapa program untuk meningkatkan investasi di antaranya melalui pendirian pusat layanan perizinan satu atap, digitalisasi perizinan melalui OSS RBA, reformasi ketenagakerjaan, penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), promosi investasi di luar negeri melalui IIPC, dan pemberian insentif fiskal serta kemitraan antara pemerintah dan swasta.

“Jawa Timur juga memiliki Investment Project Ready to Offer (IPRO) untuk ditawarkan kepada investor. IPRO terdiri dari 4 sektor, yakni infrastruktur, manufaktur, properti dan pariwisata," imbuh Adhy. 

Adapun data DPMPTSP Jatim, realisasi investasi Jatim pada kuartal I/2024 mencapai Rp36,2 triliun atau meningkat 20,7% dibandingkan periode sama 2023.

Terdapat 5 sektor yang mendominasi kinerja investasi tersebut yakni sektor pertambangan Rp7,13 triliun, sektor transportasi gudang dan telekomunikasi Rp4,88 triliun, industri makanan Rp4,64 triliun, sektor perumahan, industri dan perkantoran Rp2,96 triliun serta industri logam dasar, barang logam bukan mesin serta peralatan Rp2,93 triliun. 

 

Editor : Peni Widarti

IDUL ADHA 2025
Kopilot
LAINNYA