x
x

Sah.. PT Otsuka Indonesia, PT HM Sampoerna, dan PT Widatra Bhakti Sepakat Beli REC PLN

Rabu, 13 Apr 2022 18:00 WIB

JatimKini

PT PLN (Persero) resmi menandatangani kerja sama PT Otsuka Indonesia, PT Widatra Bhakti, dan 6 Pabrik PT HM Sampoerna di Jatim dalam pemenuhan tenaga listrik yang berasal dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) melalui pembelian sekitar 70.000 unit Renewable Energy Certificate (REC) atau setara dengan 70.000 megawatt-hours (MWh).

EVP Retail Regional Jawa Madura Bali, Abdul Farid menjelaskan, pelaksanaan penandatanganan kerja sama kontrak pembelian REC tersebut merupakan bukti nyata kolaborasi untuk transisi menuju energi terbarukan. Hal ini juga sejalan dengan komitmen PLN untuk mendukung pencapaian target 23 persen bauran energi terbarukan pada 2025 dan netral karbon pada 2060.

"Kami sangat menyambut baik komitmen PT Otsuka Indonesia, PT HM Sampoerna untuk mendorong penggunaan 100 persen energi terbarukan melalui REC. Dan tentunya mengapresiasi keikutsertaan dari PT Widatra Bhakti yang merupakan grup dari Otsuka, serta 6 pabrik Sampoerna di Jatim yang ikut melakukan pembelian REC. REC menjadi instrumen paling penting dalam menurunkan emisi. Kerja sama ini merupakan bukti nyata bahwa sektor industri mengambil peran luar biasa dalam transisi energi terbarukan," terang Abdul Farid di Surabaya, Rabu (13/4/2020).

Sementara itu General Manager PLN UID Jatim, Lasiran mengungkapkan, bahwa kesepakatan ini merupakan bukti PLN mewujudkan kerja sama pemenuhan tenaga listrik dari pembangkit berbasis EBT. Tercatat, hingga Maret 2022, sebanyak kurang lebih 30.000 MWh energi terbarukan dari PLTP Kamojang telah digunakan oleh pelanggan enterprise di Jatim.

"Terimakasih sekali lagi atas kepercayaan dari PT Otsuka Indonesia, PT HM Sampoerna dan PT Widatra Bhakti. Kami sampaikan pula, manfaat yang didapat pelanggan dengan REC ini banyak salah satunya yaitu memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional dan tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur," ungkap Lasiran.

Menurut Lasiran, dalam kontrak pembelian REC tersebut juga memberikan dampak bagi pemerintah yang tengah mendorong transisi energi menuju karbon netral 2060.

"Diharapkan, masifnya kontrak pembelian REC di sektor industri dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan sehingga dapat mempercepat pencapaian target bauran energi," sambung dia.

Disisi lain, Deputy PT Otsuka Indonesia, Yasutaka Emoto menyampaikan, perusahaannya tengah memberikan perhatian penuh terhadap isu-isu lingkungan.

"Kami, Otsuka Grup sedang dalam upaya untuk berkontribusi mengurangi emisi karbondioksida. Tentu saja ini merupakan bukan hal yang mudah, mengingat posisi kami sebagai perusahaan farmasi terkemuka yang mana isu-isu lingkungan berdampak besar pada kesehatan manusia. Sehingga dalam kesempatan ini, kami sangat senang dapat melakukan penandatangan kontrak melalui REC sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi karbon," tegas Yasutaka Emoto

Sementara itu, Engineering Manager East PT HM Sampoerna, Johanes Tanumihardja mengapresiasi dukungan suplai energi listrik selama ini.

Sampoerna sebagai bagian dari perusahaan multinasional selalu berusaha meningkatkan laju inisiatif kami terkait carbon neutral. Target kami jelas yakni mewujudkan 100 persen factories carbon-neutral certified worldwide di tahun 2025. Penandatanganan REC untuk 6 pabrik di Jatim ini menjadi langkah awal yang sangat baik dalam mengakselerasi upaya kami, pungkasnya

Editor : Redaksi

LAINNYA