x
x

Layanan Peti Kemas di Papua Makin Kece, Pengguna Jasa Bisa Hemat Duit

Senin, 30 Okt 2023 20:21 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Transformasi layanan yang diberikan PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) di terminal Terminal Peti Kemas (TPK) Jayapura, Papua memberi nilai tambah bagi pengguna jasa. Sejumlah pengguna jasa memuji lantaran transformasi itu mampu menekan biaya operasional.

Salah satu perusahaan pelayaran, PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) menyebut penghematan biaya operasional hingga 30 persen. Penghematan didapat dari biaya logistik dan BBM mesin pembangkit kapal. Efisiensi lainnya didapat dari biaya tambat yang semula 2-3 etmal, kini hanya 0,5-1 etmal.

“Setelah TPK Jayapura dioperasikan SPTP, kegiatan bongkar muat makin cepat. Untuk 500 boks peti kemas hanya butuh waktu 11 jam. Sebelumnya bisa menghabiskan 30 jam,” kata Branch Manager SPIL Cabang Jayapura, Slamet Sampurno, dalam keterangan tertulis, Senin (30/10/2023).

Percepatan bongkar muat disebabkan operasional berbasis planning and control di TPK Jayapura. Menurutnya, kegiatan bongkar muat dan penataan peti kemas di lapangan penumpukan terencana dengan baik. Termasuk respons petugas menghadapi kendala selama bongkar muat.

Entitas bisnis di bawah holding PT Pelabuhan Indonesia ini juga mengaplikasikan layanan berbasis digital seperti integrated billing system (IBS). Pengguna jasa bisa memantau produktivitas bongkar muat secara daring. Otomatis tagihan jasa terminal bisa dilakukan melalui IBS, dan tidak perlu antre di loket TPK Jayapura.

Hal senada juga disampaikan Direktur PT Serakoy Raya, Ernest Montolalu selaku pelaku usaha Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) atau forwarding. Layanan yang diberikan SPTP dilakukan secara daring dan proses pengambilan barang yang semakin mudah, cepat dan tersistem dengan baik.

Pengguna jasa kini sudah bisa memantau kegiatna bongkar muat di terminal berkat layanan digital yang diterapkan SPTP di TPK Jayapura.
"Pengguna jasa kini sudah bisa memantau kegiatna bongkar muat di terminal berkat layanan digital yang diterapkan SPTP di TPK Jayapura. "

“Sebelumnya layanan di TPK Jayapura sangat parah. Pengurusan dokumen lama, antre berhari-hari. Ini menyita waktu, dan biaya operasional membengkak. Begitu juga pengaturan peti kemas tidak teratur seperti saat itu. Akibatnya sopir saat mengambil barang harus mencari dulu barangnya,” ungkapnya.

Kepala PT Tanto Intim Line Cabang Sorong, Slamet Riyanto juga memuji transformasi layanan yang dilakukan di TPK Sorong. Sebelumnya, kunjungan kapal Tanto ke TPK Sorong hanya tiga kapal per bulan, saat ini rata-rata menjadi lima kapal per bulan.

“Rata-rata bongkar muat bisa mencapai 30 boks per jam. Artinya sekarang kapal kami lebih cepat berangkat berlayar kembali, karena tidak lebih dari 24 jam. Kecepatan bongkar muat bisa menghemat biaya operasional,” jelasnya.

Direktur Utama PT Pelindo Terminal Petikemas, M. Adji mengatakan pihaknya melakukan sejumlah upaya transformasi untuk meningkatkan layanan. Ia menyebut saat ini pihaknya sedang fokus melakukan standardisasi terminal peti kemas.

“Pekerja operasional diberikan pemahaman yang sama tentang basic operasional terminal peti kemas. Termasuk kegiatan operasional. Semuanya akan magang kerja di terminal yang sudah standar, seperti di IPC TPK, JICT maupun TPK Koja, untuk melihat dan bekerja, sebelum kembali ke terminal asal,” kata Adji.

Pihaknya juga melakukan pemenuhan kebutuhan minimal atas fasilitas dan peralatan di terminal. Perbaikan dermaga, lapangan penumpukan dan perbaikan fasilitas lainnya telah dilakukan perseroan. Untuk peralatan, SPTP melakukan pola optimalisasi aset dengan memanfaatkan peralatan yang sudah tersedia.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA