JATIMKINI.COM, Peternak sapi perah di Malang dan Pasuruan, Jawa Timur, mulai kesulitan mendapatkan pakan rumput segar akibat kemarau. Kondisi kekeringan itu bisa berpengaruh pada produksi susu segar nasional.
"Peternak mulai kekurangan rumput segar untuk pakan sapi perah karena rumput mulai habis sehingga terpaksa membeli," tegas Pengurus Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Timur Sulistyanto, Jumat (25/8).
Sulistyanto yang juga pengurus Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan, menyatakan kekurangan rumput segar berimbas membengkaknya biaya operasional memproduksi susu.
Biasanya peternak bisa mendapatkan rumput di lahan mereka, kini harus mengeluarkan biaya Rp70 ribu per ekor sapi untuk membeli rumput atau tebon jagung. Biaya belum termasuk pakan konsentrat dan perawatan.
"Harga rumput segar melonjak semula Rp400 per kg menjadi Rp650 per kg," ucapnya.
Kendati kesulitan mendapatkan pakan hijauan, tapi produktivitas susu diupayakan tetap terjaga dari sisi volume maupun kualitasnya. Sampai kini, produksi susu masih stabil kendati jumlahnya fluktuatif.
Sulistyanto mengatakan yang menjadi tantangan sekarang adalah kemarau berbarengan dengan musim sapi melahirkan. Selain itu, kebanyakan peternak belum pulih dari dampak penyakit mulut dan kaki (PMK) pada 2022 lalu.
Serangan penyakit yang menyerang sapi perah otomatis membuat produksi susu di Jatim merosot semula 1.300 ton menjadi 850 ton per hari. Sedangkan menambah sapi belum memungkinkan karena harga sapi dewasa bisa mencapai Rp60 juta per ekor. Saat ini, populasi sapi perah di Jatim sekitar 200.000 ekor. Adapun sapi perah milik anggota GKSI Jatim sebanyak 198.000 ekor.
"Tantangan peternak pada Juli-Agustus saat musim sapi beranak butuh pakan hijauan lebih banyak untuk menjaga kesehatan sapi. Peternak juga dalam masa pemulihan setelah sapi terserang PMK," tuturnya.
Kini, peternak bertahan sebisanya dengan tetap produktif menghasilkan susu segar mengandalkan sapi yang mereka pelihara. Setiap harinya bisa menghasilkan susu rata-rata 11-12 liter per hari dengan puncak produksi bisa sampai 20-25 liter per hari.
Sementara harga susu segar sekarang Rp7.500 per liter. Peternak berharap, pemerintah memberikan bantuan bibit rumput yang bisa ditanam di lahan pekarangan rumah sehingga saat kemarau tidak kesulitan mencari pakan.
Editor : Redaksi