JatimKini
Akibat dampak dari kekeringan di musim kemarau tahun ini, seluas 15 hektar lahan tanaman padi di Jawa Timur tercatat mengalami gagal panen atau puso.
Secara total luas lahan sawah di Jatim yang terdampak kekeringan mencapai 732 hektar. Dari total luas tersebut, sebanyak 15 hektar di antaranya mengalami gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Dydik Rudy Prasetya mengatakan, tanaman padi yang mengalami gagal panen ini paling banyak terjadi di Lamongan dengan luas mencapai 13 hektar, serta di Jombang seluas 2 hektar.
Gagal panen ini terjadi karena memang terlambat dalam pemberian air pada irigasi akibat sulitnya memperoleh air, kata Rudy beberapa hari lalu.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah meminta daerah untuk mengoptimalkan pompa air yang ada di kelompok tani agar bisa menyelamatkan padi agar tidak sampai terjadi gagal panen dan panen bisa terselamatkan.
Contohnya di Pamekasan ada 23 ha area sawah yang terdampak El-Nino, tetapi setelah mendapat pompa air lalu kondisinya bisa kembali pulih dan tidak jadi gagal panen, katanya.
Rudy juga mendorong agar petani memanfaatkan program asuransi tani untuk mengantisipasi kerugian akibat gagal panen. Klaim asuransi yang diperoleh juga bisa digunakan untuk ongkos produksi pada masa tanam selanjutnya.
Kami telah memberikanperingatan dini adanya El-Nino bahkan sejak April supaya petani benar-benar siap melakukan penanaman yakni dengan bibit benih yang tahan kekeringan, imbuhnya. (R1)
Editor : Redaksi