x
x

Upaya Pemkot Surabaya Hadapi Over Supply Hotel

Kamis, 24 Agu 2023 13:32 WIB

JatimKini

JATIMKINI.COM, Pelaku usaha pertehotelan di Surabaya mulai was-was. Sebab ada indikasi jumlah hotel di Surabaya melebih kapasitas daya tampung tamu. Indikasi itu tak lepas dari beberapa hotel yang memiliki okupansi di bawah 50 persen.

Menyikapi indikasi itu, Wali Kota Eri Cahyadi berusaha menaikkan okupansi hotel di Surabaya. Menurutnya, kalender event yang ada harus bisa mendongkrak tingkat hunian kamar hotel.

“Saya katakan indikasinya, ya. Karena masih perlu kajian. Kalau memang over supply, harus diambil kebijakan. Misalnya perizinan (hotel) berhenti dulu,” kata Eri Cahyadi di sela pertemuan dengan Casa Grande di Artotel TS Suite Surabaya, Rabu (23/8/2023) malam. Casa Grande adalah organisasi general manager hotel se-Surabaya.

Namun demikian, Eri Cahyadi meminta keterbukaan okupansi hotel. Keterbukaan ini penting agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, selaku regulator, bisa mengambil kebijakan.

“Jangan sampai hotel di Surabaya semakin banyak tapi gaono sing melbu (tidak ada tamu). Wisatawan yang masuk 10 ribu, tapi hotel e wes 30 ewu, melaku iso menceng (hotelnya ada 30 ribu, jalannya usaha bisa timpang),” ungkapnya.

Terkait meningkatkan okupansi hotel, Pemkot Surabaya berusaha mempromosikan kalender event di luar daerah hingga luar negeri. Tidak hanya itu, pemkot juga berusaha memperkenalkan budaya maupun kesenian yang bisa dijual sebagai objek wisata.

“Minggu depan dibicarakan lebih teknis. Misalnya agenda event setahun, apa yang bisa didapat hotel dan UMKM. Promo mesisan nang luar negeri (sekalian di luar negeri),” Eri memungkasi.

Sementara itu Presiden Casa Grande, Yoyo Wardoyo memuji langkah yang diambil Pemkot Surabaya. Setidaknya pemerintah telah mendengar kondisi yang dihadapi pelaku usaha perhotelan. Namun ia menampik bila jumlah hotel di Surabaya sudah over supply.

“Jumlah hotel di Surabaya memang banyak, tapi saya tidak punya data riil. Kajian itu bisa dimintakan ke BPS atau organisasi perhotelan lainnya,” ungkap Yoyo, sapaannya.

Ia tidak menampik okupansi hotel di Surabaya ada yang mencapai 90 persen, tetapi ada pula yang masih 40 persen. Sementara rate (harga) hotel di Surabaya masih di bawah rata-rata kota besar lain seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

"Ini (harga murah) yang perlu digali. Prinsipnya tanggapan pak wali positif. Mudah-mudahan minggu depan pertemuannya bisa melahirkan solusi terbaik,” Wardoyo memungkasi.

Editor : Redaksi

LAINNYA