JATIMKINI.COM, Saat hari masih pagi, sejumlah ibu-ibu membagi tugas di taman tanaman berkhasiat obat sekitar kantor Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Mereka di antaranya Ibu Narsi, Ibu Mila dan Ibu Trida.
Ketiganya beraktivitas merawat tanaman, ada pula yang memanen toga. Ibu-ibu lainnya membuat makanan olahan nonberas yang bahannya dari kebun sendiri. Termasuk meracik minuman berbahan bunga telang.
Makanan dan minuman yang dikemas menarik itu turut meramaikan Malang Fashion and Food Festival bersama kelurahan lainnya. Gelaran itu memperingati Hari Krida Pertanian kolaborasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan), dan Tim Penggerak PKK Kota Malang.
Warga yang memadati Balai Kota Malang saat Malang Fashion and Food Festival, Sabtu (22/7), antusias mencicipi makanan dan minuman kesehatan buatan ibu-ibu dari Kelurahan Tunggulwulung. Festival menghadirkan makanan olahan nonberas dari 57 kelurahan.
Saat ini, semua kelurahan didorong mengembangkan urban farming agar ekologi perkotaan terjaga. Selain untuk edukasi juga bernilai ekonomi.
"Saya turun ke lapangan melihat langsung urban farming yang dikembangkan masyarakat perlu ditingkatkan baik di wilayah RW 1-6," tegas Lurah Tunggulwulung Mokhamad Kairi.
Ia menjelaskan optimalisasi urban farming bakal merambah kantor kelurahan dan rumah.
"Harapan saya kedepan tidak terlalu lama akan saya bantu untuk supaya cepat terjalan, itu pun nantinya akan saya beri contoh dulu di kantor saya dan rumah," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi menyatakan urban farming menjadi solusi ketahanan pangan mengingat luas lahan sawah semakin berkurang. Saat ini tercatat 803 hektare (ha) sawah dengan produktivitas panen 8-9 ton per ha.
"Urban farming tetap jalan. Tahun ini sifatnya pendampingan dan pembinaan pascabudi daya bagaimana bisa termanfaatkan," ujar Slamet.
Dispangtan telah bekerja sama dengan Perumda Tunas Kota Malang menyerap hasil panen urban farming berupa sayur mayur. Sejumlah produk juga masuk di supermarket dan aplikasi Malang Beli Produk Lokal (Malpro).
Selama ini, lanjutnya, Dispangtan memberikan bantuan pendampingan dan sarana prasarana berupa satu set kandang ayam dan enam ekor ayam untuk ketahanan pangan di RT/RW. Ada juga bantuan kolam ikan dari terpal dan budikdamber (budi daya ikan dalam ember).
Editor : Redaksi